Kepala Laboratorium Jaringan Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro ITS ini memaparkan faktor keamanan di dunia maya selalu menjadi isu sentral yang sering dibahas. Internet yang biasa kita gunakan misalnya, dalam konteks media bertukar pesan saja sangat memungkinkan untuk disusupi penjahat di dunia maya. "Sekarang adalah saat yang paling krusial, kita sudah tidak mengamankan barang lagi, tetapi data yang lebih penting dari barang dan resiko bahayanya lebih besar pula," ujarnya.

Menyikapi hal ini, Istas pun mencanangkan pembubuhan materi Internet Security (I-Security) pada pembelajaran di laboratoriumnya. "Selama ini hanya mengajarkan bilangan binner yang dienskripsi tanpa tahu implementasinya bagaimana. Dengan sedikit materi teknis kerja I-Security ini yang akan saya tambahi dalam pengajaran saya nanti," tuturnya.

Oleh karena itu, ia mengungkapkan dukungannya atas informasi yang disampaikan oleh pemateri lain yang juga salah seorang Security Professional dari India, Siva Kumar. Menurutnya, penjelasan alat I-Security yang diajarkan Siva memang merupakan server kecil yang membentuk sebuah jaringan dengan port tertentu. Alat ini, lanjutnya, mengharuskan pengguna memahami bahasa kriptografi karena menggunakan metode algoritma matematika

Selain itu, ia menyampaikan teknis dari I-Security yang saat ini dipasarkan oleh distributor perusahaan berlabel internasional telah menggunakan strategi penyamaran. Hal ini disebabkan karena data asli yang diinputkan akan diproses menjadi sebuah data penyamaran dan hanya bisa diekstrak oleh penerima yang memiliki I-Security. "Strategi penyamaran ini, saya contohkan pada data mahasiswa yang saya inputkan, nantinya akan disimpan dalam bentuk foto, sehingga pencuri akan terkelabui. Padahal foto itu mengandung data yang disisipkan," terangnya.

Di akhir, para peserta pun menyampaikan apresiasinya mengenai penyelenggaraan gelaran ini. Seperti yang dibeberkan oleh Ir Dodo Suharso MSEE. Peserta yang juga pengurus Ikatan Alumni (IKA) ITS ini mengatakan penting bagi seluruh mahasiswa mengetahui persoalan security data seperti ini. "Mereka menuju ke ranah kerja dan perlu memahami teknologi yang paling mutakhir untuk proteksi data suatu perusahaan, ini juga yang akan saya sampaikan kepada IKA ITS dan staf IT saya tentunya," tutup alumni Jurusan Teknik Elektro ITS ini. (riz/man)