Keluarnya Surat Keterangan (SK) Jurusan Desain Interior tanggal 1 Oktober 2013 menjadi awal inisiasi berdirinya HMDI. Hima yang secara resmi berdiri pada Maret 2014 ini mempunyai budaya dan perbedaan sendiri. Salah satunya adalah divisi di bawah naungan Departemen Keprofesian HMDI yaitu Interiorpreneur.
Divisi Interiorpreneur bertujuan menarik minat kepekaan mahasiswa pada bidang kewirausahaan. M Hidayatullah, Ketua Himpunan Mahasiswa (Kahima) HMDI mengatakan, pembentukan divisi ini diawali dengan adanya ketertarikan mahasiswa Desain Interior pada kewirausahaan. ”Bedanya fokusan kewirausahaan di sini dalam bidang desain interior,” ujar Dayat.
Dayat menjelaskan dari divisi ini selanjutnya akan memfasilitasi berbagai karya hasil mahasiswa Desain Interior seperti standing lamp, aksesoris dan furnitur untuk dipamerkan pada pameran yang akan digelar oleh mahasiswa sendiri. ”Karena dari setiap pameran, pengunjung kerap antusias dengan karya-karya tersebut sehingga ada yang tertarik untuk bekerjasama ,” tutur Dayat.
Tak hanya itu, HMDI sendiri mempunyai cara khusus untuk mengenalkan ITS. Salah satunya melalui salah satu program kerjanya, Temu Karya Mahasiswa Desain Interior Indonesia (TKMDII), yang digelar tiap dua tahun sekali. Dari acara tersebut, karya-karya mahasiswa Desain Interior seperti maket dan karya instalasi turut dipamerkan. Dayat berharap cara tersebut bisa mengenalkan Jurusan Desain Interior ITS di Indonesia.
Berbeda dengan HMDI, HMMB juga mempunyai cara tersendiri mengenalkan ITS. Hal tersebut tercantum pada visi HMMB menjadi role model organisasi mahasiswa berbasis kewirausahaan di Indonesia pada tahun 2023.
M Ade Himawan, Kahima HMMB menjelaskan, visi tersebut dibuat untuk menjalin hubungan dengan alumni nantinya. Sehingga, alumni yang sudah lulus bisa turut serta membantu tercapainya visi tersebut. ”Contoh kecilnya alumni bisa memberikan evaluasi mengenai kepengurusan HMMB nanti,” ujar mahasiswa yang sering disapa Giaz tersebut.
Keunikan lain HMMB terletak pada pengadopsian sistem organisasi perusahaan. Dengan sistem seperti itu, Giaz menginginkan HMMB sebagai organisasi yang akan mandiri secara finansial dan profesional layaknya organisasi perusahaan lain.
Mendukung hal tersebut, satu-satunya departemen HMMB, Creativepreneur mencoba memadukan antara kreativitas dan kewirausahaan. Layaknya organisasi bisnis, HMMB pun mengedepankan keuntungan dalam setiap program kerja yang dijalankan.
Giaz menerangkan pembentukan satu departemen sengaja dibuat agar divisi di bawah departemen Creativepreneur bisa menemukan peluang bisnis dari proker yang dijalankan. ”Karena itulah HMMB hanya punya satu departemen yaitu Creativepreneur,” terang Giaz.
Tidak seperti kebanyakan Hima lain, HMMB sengaja mengubah budaya jaket himpunan menjadi blazer. Hal tersebut dijelaskan Giaz karena filosofi seorang pebisnis harus selalu fleksibel dan berpikir out of the box.
Lebih lanjut, pembekalan pelatihan cara makan, berperilaku dan berpakaian juga diberikan kepada mahasiswa juga menjadi keunikan Hima satu ini. ”Nantinya, kami mempunyai program mengenakan baju office look atau executive pada hari-hari tertentu,” ungkap mahasiswa yang gemar fotografi ini.
Selain HMDI dan HMMB, Hima baru terakhir adalah Himadata. Hima satu ini juga mempunyai ciri khas tersendiri. Mendukung program Eco Campus, program senam pagi setiap Jumat menjadi rutinitas yang kerap dilakukan mahasiswa Jurusan Statistika.
Tak hanya itu, Catur Budi Purnama, Kahima Himadata menjelaskan program tersebut turut disusul dengan urban farming dan pembersihan area jurusan pada minggu tertentu. ”Program tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Statistika (Himasta) dan Jurusan sendiri,” imbuh mahasiswa yang hobi membaca buku motivasi tersebut.
Sedangkan, menurut Catur, perbedaan lain terletak pada program studi diploma sendiri yang lebih mengarah pada implementasi. Salah satu metode statistika yang diimplementasikan yaitu Metode Forecasting. Metode Forecasting adalah salah satu metode statistik untuk mengetahui keadaan yang akan datang berdasarkan data histori yang ada.
Menurut Catur, hal tersebut diterapkan untuk mengembangkan pola pikir statistika di kehidupan sehari-hari. ”Masih ada beberapa metode yang diterapkan, tapi pada intinya Himadata mempunyai standar berbicara berdasarkan data dalam pemecahan masalah,” tandasnya. (van/oly)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,