ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
21 September 2014, 22:09

Tingkatkan Jumlah Pendaftar, PPS ITS Atur Strategi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Adi menuturkan, kepastian adanya Beasiswa Fresh Graduate yang diterima oleh PPS ITS mendekati waktu deadline pendaftaran mahasiswa baru. Akibatnya, walaupun sudah dilakukan koordinasi maraton dengan tiap-tiap Kepala Prodi (Kaprodi), tetap saja banyak mahasiswa fresh graduate yang sudah terlanjur mencari kerja.

Seperti yang diketahui, beasiswa yang diberikan oleh PPS ITS selama ini bersumber dari Dikti, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan BKPLN. Beasiswa tersebut diantaranya adalah Beasiswa Fresh Graduate, BPP DN Dosen, Calon Dosen dan Tendik, serta Pra Magister ke Magister. Adi menuturkan beasiswa-beasiswa dari Dikti tersebut terlambat diumumkan. "Disini ada keterlambatan pengumuman, akibatnya kita rapat maraton dan door to door ke seluruh Kaprodi," jelasnya.

Hilangnya program Beasiswa Fast Track juga menjadi salah satu faktor. Beasiswa ini tiap tahun cukup menarik animo mahasiswa undergraduate. Seperti yang dipaparkan Adi, hal ini pun menjadi salah satu penyebab menurunnya jumlah pendaftar. "Beasiswa Fast Track inilah yang rata-rata menarik hampir seratus mahasiswa S1 tiap tahunnya," ungkapnya.

Namun, Dikti menggantinya menjadi dua macam Beasiswa Fresh Graduate, yaitu Fresh Graduate Reguler ada Fresh Graduate Joint Degree. Lebih jauh, Adi mengatakan, dalam program ini peserta akan difasilitasi kursus bahasa untuk mempersiapkan satu tahun S2 di luar negeri setelah satu tahun di dalam negeri,

Adapun, faktor lain yang menjadi penyebab penurunan jumlah mahasiswa PPS adalah persyaratan beasiswa Dikti. Persyaratan tersebut dirasa semakin sulit. "Beasiswa calon dosen yang dahulu persyaratan TOEFL-nya 500, sekarang naik menjadi 550. Akibatnya, di Indonesia tidak lebih dari 50 orang yang lulus," tuturnya. Padahal di tahun sebelumnya, jumlah pendaftar beasiswa ini di ITS tidak kurang dari tiga ratus mahasiswa.

Atur Strategi Jangka Panjang
Dalam memecahkan permasalahan tahun ini yang mengalami penurunan jumlah mahasiswa, PPS pun segera merancang strategi. Strategi ini akan diimplementasikan pada bulan Oktober nanti.

Pendaftaran PPS yang biasanya dibuka sekitar pertengahan tahun, yakni bulan Juni. Kini, pendaftaran akan dibuka sepanjang tahun demi meningkatkan jumlah mahasiswa di tahun ajaran berikutnya. "Pendaftaran akan kita jadikan sepanjang tahun, data akan dikumpulkan dan diproses mendekati pendaftaran resminya, yaitu bulan Juni. Mulai saat ini sudah dipersiapkan,  bulan Oktober nanti sudah aktif," ungkap Adi.

Selain itu juga, PPS ITS akan memperluas kerjasama dengan beberapa perusahaan swasta demi memperbanyak penyediaan program beasiswa. Program safari ke daerah-daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara akan dilakukan bekerjasama dengan LPDP. "Strategi ini harus kita jalankan dengan hati-hati. Sehingga walaupun sasaran wilayahnya adalah Indonesia Timur, jaminan untuk mahasiswa mendapatkan mutu bagus juga harus diutamakan," terangnya.

Strategi inilah yang sudah diusahakan sejak awal. Hingga saat ini program beasiswa yang baru, yakni afirmasi dari LPDP akan mengalami peningkatan kuota. Di lain hal, strategi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang saat ini sedang diuji cobakan di jenjang S1 oleh Dikti, dilirik juga oleh PPS sebagai strategi peningkatan jumlah mahasiswa.

Sistem pembelajaran ini akan memberi keleluasaan kepada mahasiswa, dimana mahasiswa tidak perlu menempuh pendidikan di ITS, melainkan melalui teleconference. Penggunaan modul yang dikhususkan untuk kuliah online saat ini baru diterapkan oleh prodi Fisika Teknik. "Tidak menutup kemungkinan kami akan menggunakan konsep PJJ seterusnya, karena kami telah melakukan uji coba pada salah satu jurusan kami yang bekerjasama dengan Universitas Nasional (Unas), Jakarta," pungkasnya. (riz/ady)

Berita Terkait