Lomba ini merupakan kompetisi mahasiswa nasional di bidang Geospasial berbasis lokasi yang diikuti oleh perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia. LOGIN diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi, Universitas Gadjah Mada.

Babak penyisihan dimulai dengan seleksi berkas karya tulis ilmiah, dimana tim dari ITS ini mengangkat masalah produktivitas garam di Madura, khususnya Kabupaten Sampang dengan karya tulis ilmiah yang berjudul “SALTMAPPER:
Peta berbasis Sistem Informasi Geografis untuk menentukan daerah potensial tambak garam Sampang, Madura”. Karya tulis yang lolos dari babak penyisihan masuk ke babak final, yang dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada, 18-20 September 2014.

Babak final ini diikuti oleh 6 Finalis  dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dan Universitas Islam Negeri  (UIN) Alauddin Makasar.

Pada saat Presentasi di babak final (20/9), Tim dari ITS yang digawangi oleh Zulfikar Adlan Nadzir, Nafizah dan Enira Suryaningsih membuat hadirin dalam ruangan terpukau. Puisi singkat tentang nasib garam di Indonesia yang di bawakan oleh Nafizah sukses membuat juri penasaran.

Pertanyaan-pertanyaan dari ketiga dewan juri pun dapat dijawab dengan sangat baik. Masalah yang diangkat dan solusi yang aplikatif membuat tim ini mempunyai nilai lebih. Bertepatan dengan acara 2nd Conference on Geospatial Information Science and Engineering (CGISE) dan Pameran Teknologi Geospasial di Hotel Santika Yogyakarta, Juara LOGIN 2014 pun diumumkan,  ITS berhasil keluar sebagai Juara 1, sementara Juara 2 dan 3  secara berturut turut diraih oleh tim dari UGM dan IPB.

Prestasi ini didapat juga karena dukungan yang sangat besar dari Laboraturium Geodinamika dan Lingkungan Jurusan Teknik Geomatika ITS. “Alhamdulillah, kami mendapat dukungan penuh dari banyak pihak salah satunya adalah dari  Laboratorium Geodinamika dan Lingkungan serta Dr.Ir Muhammad Taufik Selaku Dosen Pembimbing kami” ujar Zulfikar.

Memang, saat ini bidang Geospasial sedang banyak diperbincangkan untuk pemecahan masalah yang ada di masyarakat. Diharapkan kedepannya, karya ini menjadi awal mula dari karya-karya bertemakan Geospasial lain yang dapat menjadi solusi dan jawaban dari berbagai permasalahan dalam berbagai yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia [faf/ted]