ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
20 September 2014, 20:09

Proses Wisuda ITS Lebih Tertib

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dibanding prosesi wisuda di luar negeri, proses wisuda ITS jauh lebih ramai dan padat. Hal itulah yang disampaikan Dr Ir I Made Sukarta CES. Wisudawan program doktor tersebut mengungkapkan perbedaan prosesi ITS dan luar negeri. ”Di luar negeri lebih sederhana dan lebih sedikit,” imbuhnya.

Alumni ITS ’83 itu pun turut menceritakan prosesi wisuda pada masanya. Dibandingkan tahunnya, prosesi wisudawan ITS masih berupa hal biasa. Hal ini karena budaya arak-arakan belum terjadi pada masanya.

Kendati demikian, menurut Sukarta, budaya arak-arakan adalah wujud kekompakan dan rasa senang atas selesainya masa tempuh belajar selama di perkuliahan. Arak-arakan pun tidak masalah, imbuhnya, asal masyarakat sekitar tidak merasa terganggu. ”Jangan sampai menimbulkan keresahan masyarakat saja,” ujar lulusan strata dua perancis tersebut.

Ia pun turut berpesan kepada wisudawan yang baru lulus. Menurut Sukarta, wisuda bukan akhir dari proses pembelajaran. Jenjang lebih tinggi dan pengalaman di luar sana adalah kuliah terbaik yang harus didapat.

Ia menambahkan, meski pun proses pembelajaran di perkuliahan telah usai tidak serta merta membuat mahasiswa untuk berhenti belajar. Tantangan global dan dunia kerja adalah tantangan yang sebenarnya. ”Baik itu dalam ranah seorang akademisi atau professional, karena itu jangan berhenti dan terus belajar,” pesannya.

Beda hal Dadang Ikhwandi ST MT, wisudawan yang telah kuliah dua jenjang di ITS tersebut mengatakan, gelaran wisuda tahun ini jauh lebih nyaman dan cepat. Hal ini karena berbagai jurusan dalam Grha yang tidak terlalu padat.

Sementara itu, Dadang turut menceritakan alasan ia memilih ITS sebagai tujuan melanjutkan program magister. Bagi Dadang, biaya kuliah selama di ITS tergolong murah dibanding tiga kampus besar yang ada di Indonesia.

Tak hanya itu, lingkungan sosial dan biaya hidup yang terjangkau membuat ia betah mengenyam pendidikan di ITS. ”ITS cocok sekali untuk kuliah,” ujar wisudawan yang bercita-cita melanjutkan program doktor di Jepang tersebut. (van/ady)

Berita Terkait