MITC adalah kompetisi penulisan karya ilmiah yang berhubungan dengan kemaritiman. Selain bertujuan sebagai wadah mahasiswa dalam menuangkan ide-idenya, kompetisi ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa. "Dengan adanya kepedulian ini, mereka akan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah mereka terima ketika di perkuliahan kepada masyarakat umum. Tak hanya itu, kompetisi ini juga bisa meningkatkan kreativitas mereka," tutur Gusma Hamdana Putra, Ketua Departemen Riset dan Teknologi BEM FTK ITS.
Dalam kompetisi tingkat nasional ini, penilaian bukan hanya dari makalah karya tulis ilmiah yang diajukan. Dua parameter lain yang turut dinilai adalah poster dan prototype dari masing-masing tim peserta. "Karena sebuah karya tulis tidak dapat disebut inovasi jika tidak memiliki prototype," tegas Prof Daniel M Rosyid PhD M RINA, salah satu juri.
Terdapat delapan tim dari berbagai universitas berbeda yang mampu sampai ke babak final. Beberapa universitas tersebut adalah Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan ITS sendiri.
Dari kedelapan tim tersebut, akhirnya terpilih tiga tim terbaik dengan gagasan paling inspiratif. Ketiga tim tersebut dinilai memiliki kelebihan tersendiri dari tim lainnya. Daniel mengungkapkan, sebenarnya semua tim memiliki gagasan yang inovatif dan menarik. "Namun, ketiga tim inilah yang lebih siap untuk terjun di lapangan," ungkapnya.
Ketiga tim yang berhasil dalam kompetisi ini berasal dari ITB, ITS, dan Universitas Brawijaya. Juara pertama diraih oleh ITB dengan judul penelitian Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). Sementara itu, juara kedua diraih oleh ITS dengan judul penelitian Nyxil Biodiesel. Terakhir, juara ketiga diraih oleh Universitas Brawijaya dengan judul Marine Solar System (Messy).
Bagi Daniel, kompetisi seperti ini memang harus terus dilaksanakan. Pasalnya, acara seperti ini bisa dimanfaatkan mahasiswa sebagai sarana belajar untuk memaksimalkan kemampuan menulis. "Selain itu, acara ini juga bisa dijadikan ajang berbagi wawasan antar universitas di Indonesia untuk menciptakan inovasi teknologi," tuturnya.
Ia juga berharap, para pemenang MITC ini mampu mendapat bantuan dana dari pemerintah untuk segera diimplementasikan. "Paling tidak, mereka bisa melakukan aplikasi kecil di tingkat desa. Meski kecil, hal ini mungkin akan membuat perubahan besar bagi Indonesia nantinya," jelas guru besar Jurusan Teknik Kelautan ini.
Pelaksanaan MITC ini ternyata juga meninggalkan kesan tersendiri bagi para pesertanya, terutama bagi tim yang meraih juara pertama. Hario Nugroho, salah satu anggota tim dari ITB mengungkapkan, acara ini merupakan acara yang sangat menyenangkan. Ia pun mengaku sangat kagum atas sikap kritis Daniel dalam menilai karya tulis mereka. ”Karena pertanyaan kritis beliau, kami akhirnya bisa menyampaikan ide kami secara luas," pungkasnya. (pus/ady)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan