Langkah ini diambil Jurusan Biologi untuk memenuhi kebutuhan industri dan menambah peluang studi yang menyangkut ilmu dan rekayasa hayati. Seperti diketahui, ada 80 perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki PS S1 Biologi. Sebanyak 26 di antaranya telah membuka PS S2. Namun, PS S2 Biologi hanya mampu menampung rata-rata 20 mahasiswa. ”Sehingga hanya sepuluh persen sarjana Biologi yang terserap di PS S2 Biologi,” ujar Dr rer nat Ir Maya Shovitri, Msi, Ketua Jurusan Biologi.
Diskusi ini dihadiri oleh pejabat dan dosen di lingkup Jurusan Biologi dengan mengundang dua pembicara. Dua hal yang menjadi perbincangan serius Jumat itu adalah bagaimana memanajemen program magister Biologi yang mengundang Dr Bagyo Yanuwiadi, Direktur Pascasarjana Biologi Universitas Brawijaya. Selain itu dibahas juga perancangan kurikulum berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) oleh Prof Dr Langkah Sembiring, BSc MSc dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Menurut Maya, kurikulum Magister Biologi yang akan dibentuk nantinya memiliki empat fokus utama, yaitu kelautan, lingkungan, energi, dan ketahanan pangan. Keempat topik tersebut juga akan melandasi setiap mata kuliah yang ada. ”Semuanya sudah kami sesuaikan dengan visi dan misi yang dimiliki ITS,” tegasnya.
Saat ini, PS S2 Biologi sedang menunggu persetujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. ”Kami telah mengirim proposal lima bulan yang lalu, Insyaallah 2015 akan diresmikan,” tandas Maya optimis. Optimisme ini lantaran Jurusan Biologi telah meraih akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Februari lalu.
Banyak hal telah dipersiapkan jauh-jauh hari oleh jurusan ini untuk menyambut program magister. Di antaranya adalah pencapaian akreditasi, pencapaian sumber daya, baik SDM maupun fasilitas, penyusunan proposal, serta lokakarya kurikulum berbasis KKNI.
Menyempatkan diri di tengah diskusi, Maya berharap nantinya program magister Biologi mampu menciptakan SDM yang berkualitas serta mampu mengaplikasikan ilmunya secara riil di masyarakat. ”Level magister itu selain menguasai bidang, juga mampu mengaplikasikan ilmunya,” pungkasnya.
Ditemui terpisah, dua orang mahasiswa Biologi mengaku senang dengan adanya program magister Biologi. Din Dzakamala Fafi R dan Septa Tri Farisna misalnya, menurut mereka program magister Biologi harus ada di ITS. Hal ini agar memudahkan mahasiswa yang ingin studi lanjut di ITS. ”Selama ini untuk mengikuti fast track misalnya, mahaisiswa Biologi harus melanjutkan ke Teknik Lingkungan, karena hanya itu yang sesuai dengan Biologi,” tutur mereka kepada ITS Online. (mis/ady)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan