”Adalah Pasca Hariyadi Winanda dan Imran Ibnu Fajri, mahasiswa sarjana Jurusan Teknik Mesin ITS dan Teknik Perkapalan ITS. Keduanya merupakan mahasiswa angkatan 2011,” ujar Fahmi, Ketua KPU ITS. Menurutnya, mereka nantinya akan bersaing memperebutkan kursi yang tengah diduduki oleh Mukhlis Ndoyo Said melalui kampanye yang akan digelar selama 21 hari sejak Minggu (14/09).
Lebih lanjut, ia mengatakan kriteria calon meliputi sepuluh poin persyaratan. Diantaranya calon harus berketuhanan yang dibuktikan dengan KTP lalu mampu secara jasmani dan rohani dimana dibuktikan dengan surat keterangan medis. Selanjutnya calon juga merupakan mahasiswa S1/D3/D4 yang telah menempuh pendidikan di ITS sekurang-kurang selama empat semester, sedangkan untuk program lintas jalur di semester dua.
Ia juga menjelaskan para calon tidak diperkenankan mendaftar saat berada dalam masa cuti yang mana dibuktikan dengan kartu rencana studi. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) calon pun tidak boleh kurang dari 2,75 yang dibuktikan dengan transkrip nilai terlegalisasi. ”Syarat lainnya adalah para calon harus menyertakan sertifikat pelatihan manajerial, serta surat keputusan bukti pernah aktif di organisasi kemahasiswaan,” papar mahasiswa Jurusan Teknik Kimia ITS tersebut.
Selain itu, calon juga harus menyerahkan rencana strategis dalam bentuk proposal. Juga melampirkan daftar dukungan sebanyak tujuh puluh orang dari fakultas asal dan tiga puluh dari fakultas lain dengan sistem kuota setiap jurusan. Terakhir, para calon juga telah telah terbebas dari struktur perangkat organisasi apapun saat terpilih kelak
Pun demikian, ia mengaku salah satu hal yang menjadi perhatian lain dari KPU ITS adalah mengenai pelanggaran. Fahmi mengungkapkan jika di tahun sebelumnya diberlakukan denda untuk setiap pelanggaran, kali ini pihaknya akan memberlakukan sistem poin dimana setiap calon akan diberikan poin kesempatan sebanyak 1500. “Setiap pelanggaran memiliki bobot poin tersendiri, jika poin si calon habis, maka hak pilihnya akan dicabut. Jika poin berkurang, maka akan dikenakan denda sebesar jumlah poin yang berkurang dikalikan seribu,’’ jelasnya.
Di akhir, Fahmi berharap agar kedua calon dapat bersaing secara sehat sehingga Pemilihan Umum (Pemilu) di tahun ini dapat berlangsung tertib. Jika tahun lalu hanya sekitar 47 persen mahasiswa menggunakan hak pilihnya, ia berharap agar tahun ini setidaknya dapat menembus angka 50 persen. ”Semoga KM ITS bisa tercerdaskan dengan adanya pemilu ini,” tegasnya. (imb/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan