ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
08 September 2014, 05:09

Tingkatkan Kualitas Demi Rebut Gelar Pimnas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Anam Arofi, salah satu koordinator tim PKM 2015 mengatakan tujuan digelarnya acara ini adalah untuk membantu mahasiswa ITS dalam menyiapkan PKM pada tahun 2015. Singkatnya ambang waktu pengumpulan PKM menjadi alasan utama sosialisasi ini dihelat. "Tanggal 28 September adalah batas terakhir mengumpulan, jadi ini sudah mepet sekali," jelasnya.

Dikatakan Anam, kali ini ITS lebih terfokus untuk memperbaiki kualitas PKM dari mahasiswa ITS. Mengingat di tahun ini, dari total 1192 proposal yang terkumpul, hanya 460 proposal saja yang didanai. Artinya hanya 30 persen saja yang lolos jika dibanding dengan total PKM yang terkumpul. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri mengingat ITS masuk dalam universitas kategori satu yang setidaknya meraih 50 persen pendanaan PKM.

Dr Bandung Arry Sanjoyo MIKom, salah satu dosen penalaran ITS mengatakan pihaknya telah mengevaluasi permasalahan tersebut. Menurutnya, ITS seharusnya tidak hanya mengejar sektor kuantitas saja, melainkan segi kualitas. "Kalau sekarang ingin terkumpul 2000 PKM, maka 2000 itu ya harus yang baik-baik," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan seleksi PKM di tahun ini diperkirakan akan lebih ketat jika dibanding tahun sebelumnya. Dikatakan Bandung, jika ingin lolos, maka setiap mahasiswa harus membuat PKM yang sesuai dengan panduan PKM 2015. "Jika tidak maka proposal anda akan dibuang begitu saja," tuturnya.

Selain itu, hal yang harus dihindari adalah kesamaan judul. Ia mengatakan, biasanya mahasiswa sering membuat topik yang sama dengan yang sudah ada di tahun sebelumnya. Seperti pembuatan kripik atau krupuk. "Itu sudah banyak sekali, cari ide lain yang lebih baik," tegasnya.

Tak Sulit Menemukan Ide

Hal senada disampaikan Dr Dhany Arifianto ST MEng, dosen penalaran ITS yang juga menjadi salah satu pemateri dalam acara tersebut. Menurutnya, kreativitas mahasiswa perlu dikembangkan lagi agar dapat menghasilkan PKM yang berkualitas. "Harus ada ide baru yang muncul dari pikiran kita," tuturnya.

Dikatakannya, menentukan ide tidaklah sesulit yang dibayangkan. Bisa saja ide itu sedang ada di pikiran atau berada disekitarnya. Namun, kebanyakan orang biasanya cuek dengan hal semacam itu, sehingga ide tersebut akan hilang dengan sendirinya. "Di kehidupan kita banyak sekali hal-hal yang bisa kita bahas. Dan itu tidak sulit," pungkasnya. (guh/man)

Berita Terkait