”Jazz itu indah," ucap Evan Hardhany P P, begitulah kalimat yang bisa ia representasikan untuk musik yang digelutinya itu. Pria yang kerap dipanggil Evan ini, kini terpilih sebagai frontman atau ketua komunitas ITS Jazz Surabaya periode 2014-2015.

Berbagai program kerja (proker) telah ia usung untuk kepengurusan di tahun berikutnya. Salah satunya adalah Jamming. Jamming sendiri sejatinya bermakna kesempatan untuk bermain bersama orang-orang yang memiliki keahlian lebih mumpuni. Istilah itu kerap dipakai dan populer di kalangan musisi Jazz dunia.

Di tahun kepengurusan berikutnya, Evan berencana menggelar Jamming yang terbagi menjadi dua fokusan,  yakni di lingkup eksternal dan internal. Untuk Jamming di lingkup eksternal, nantinya para musisi Jazz yang berasal dari luar komunitas akan turut diundang untuk bermain bersama. Sedangkan untuk Jamming internal hanya diperuntukkan bagi anggota komunitas ITS Jazz Surabaya saja.

Selain untuk menambah ilmu,  Evan berharap hal ini bisa menambah relasi antar sesama pemain Jazz. Menurut Evan, musik Jazz dipilih karena memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya, yaitu tempo lambat dari permainan musik Jazz. "Musik Jazz susah ditebak, kelanjutan dari nada yang dimainkan selalu beda," ungkap Mahasiswa Jurusan Desain Produk (Despro) Industri ITS tersebut.

Berbicara mengenai seberapa penting musik Jazz bagi personil ITS Jazz Surabaya, Evan menambahkan, sebagian personil merasakan pentingnya bermain aliran musik satu ini. Pasalnya, frekuensi seringnya latihan dan bertukar pengalaman dengan ahli membuat musik Jazz menjadi penting di mata personil.

Pun demikian, untuk harapan selanjutnya, mahasiswa angkatan 2012 ini menginginkan ITS Jazz Surabaya agar bisa tetap eksis di wilayah lokal maupun nasional. Tidak hanya itu, terjalinnya hubungan dengan komunitas Jazz di seluruh Indonesia menjadi impian besar komunitas tersebut. "Kita ingin memberikan pemahaman bahwa musik Jazz bukan hanya untuk kalangan elit dan orang tua," pungkasnya. (van/man)