Firdaus mengatakan makrab pada malam tersebut adalah kali pertama ia melihat penyulutan api unggun dari atas. Kobaran api yang demikian besar membuat suasana dingin antara ia dan peserta lainnya tercairkan. "Sebenarnya, sudah lama saya menanti melihat api unggun yang besar terlebih takjub karena proses penyulutan apinya," ujarnya.
Pemuda kelahiran Batu Pahat, Malaysia itu mengungkapkan dirinya menjadi berani saat salah seorang peserta mengajaknya berdansa di dekat api unggun. Ia menceritakan, melalui dansa tersebut ia pun bisa saling bertanya dan mengobrol tentang diri masing-masing. "Tidak mudah bagi saya menyapa orang pertama kali," ungkap pria berkacamata tersebut.
Menurut Firdaus, momen-momen seperti ini adalah momen yang tak terlupakan karena ia bisa tertawa bersama peserta dari 18 negara berbeda. Kunjungannya ke Indonesia pada kali pertama ini membuat ia menyadari Indonesia adalah negara yang ramah dan menyenangkan. "Jika ada lain kesempatan, saya ingin bertemu kembali dengan mereka (peserta CommTECH 2014, red),” tutupnya. (van/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung