ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
23 Agustus 2014, 22:08

Tingkatkan Kreatifitas Guru Pesisir Lewat Pelatihan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Kuantitas guru dan kualitas pengajaran di pulau Mandangin yang sangat kurang memadai menjadi latar belakang pelaksanaan pelatihan ini. Hal ini diungkapkan langsung oleh Muhammad Nur, ketua IFI. Menurutnya, karena minimnya fasilitas di pulau Mandangin ini, banyak guru di sana yang kualitas pengajarannya masih kurang. 
Sistem pengajaran yang cenderung monoton inilah yang menyebabkan banyak siswa masih memiliki semangat belajar yang kurang. Hal ini dibuktikan pada kegiatan pengajaran sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa pengajar muda dari tim IFI di beberapa sekolah dasar di  pulau Mandangin. "Ketika pengajaran berlangsung, banyak dari mereka yang kurang memperhatikan," jelas Nur.
Dari berbagai permasalahan pengajaran itulah, akhirnya dilaksanakan kegiatan pelatihan guru. Kegiatan pelatihan ini dinilai cukup inovatif karena pemateri pada pelatihan ini adalah alumni ITS Education Care Center (IECC), Dwilastomo S Si. 
Pada pelatihan ini, laki-laki yang akrab disapa Tomo ini mencoba melatih para guru di sana menggunakan beberapa metode pengajaran kreatif. "Saya mencoba mengajarkan kreatifitas pengajaran yang pernah saya terapkan ketika saya mengajar di salah satu daerah terpencil di Pulau Rote," terangnya.
Menjadi pemateri dalam pelatihan ini menjadi suatu tantangan tersendiri bagi Tomo. "Bagi pengajar, berbagi ilmu adalah suatu hal yang menyenangkan. Meski di sini lokasinya menantang, saya yakin setiap anak di seluruh Indonesia harus mendapatkan kualitas pendidikan yang sama," tambahnya. 
Menurut Tomo, semangat guru-guru di Pulau Mandangin ini cukup membuatnya puas karena banyak dari mereka yang berpartisipasi pada sesi tanya jawab. "Selain tanya jawab, banyak dari mereka yang juga bercerita tentang berbagai masalah pengajaran di Pulau Mandangin. Rata-rata masalah yang mereka ceritakan adalah semangat belajar anak-anak Mandangin yang masih kurang," ujar alumni Indonesia Mengajar ini.
Melihat permasalahan ini, Tomo pun mencoba memberi solusi dalam setiap permasalahan para guru tersebut melalui berbagai pengalaman mengajarnya selama ini. "Selama saya mengajar di Rote dulu, saya juga memiliki banyak masalah sama seperti yang diceritakan oleh mereka. Oleh karena itu saya berusaha menawarkan berbagai solusi yang pernah saya terapkan," ungkap mahasiswa S2 Teknik Elektro ITS ini.
Manfaat dari pelatihan ini juga langsung dirasakan oleh salah satu guru di pulau Mandangin, Tarwiyatul Lailah. Menurut wanita yang sudah mengajar di pulau Mandangin selama sepuluh tahun ini, banyak guru di sana yang belum pernah mendapat pelatihan meski telah mengajar selama bertahun-tahun. Keadaan ini pula yang membuat para guru di pulau Mandangin ini sangat antusias untuk mengikuti pelatihan ini. 
Di akhir, Laila mengungkapkan harapannya untuk anak-anak Mandangin. "Saya harap, kami para guru bisa menerapkan metode-metode pengajaran kreatif dari pelatihan ini. Karena saya ingin, anak-anak Mandangin generasi selanjutnya bisa lebih baik dari generasi saya," pungkasnya. (pus)

Berita Terkait