Salah satu anggota tim robot RINE, Andra Risciawan mengungkapkan terdapat beberapa hal yang tim persiapkan sebelum keberangkatan, utamanya tentang optimasi robot yang akan bertanding. "Hal yang dipersiapkan pada robot yaitu menyempurnakan yang belum efektif, mempercepat robot, optimasi robot, dan memperbarui bagian-bagian yang lama," ungkap Andra.
Penggantian dari manual ke full otomatis menjadi garapan tim setelah kemenangan robot RINE. Beberapa bagian yang diganti menjadi otomatis antara lain penyempurnaan capit robot, tali robot yang diganti menjadi pneumatik sebagai pengungkit robot, dan kaki robot yang otomatis. "Semuanya diganti dari manual ke otomatis," rincinya.
Selain itu, beberapa bagian seperti sabuk robot juga mengalami pergantian. Hal ini diakibatkan sabuk sudah lama digunakan. "Kami juga mengganti bagian-bagian yang bengkok karena jatuh waktu lomba kemarin dan penambahan pengarah capit robot," ujar Andra.
Diakuinya, segala program tentang optimasi sudah maksimal dikerjakan. Tak hanya program, perihal mekanik robot pun ia mengaku sudah maksimal. Sudah tidak bisa ditambahkan lagi. "Kami hanya bisa menyiapkan cadangan komponen robot untuk lomba nanti, jaga-jaga kalau ada yang rusak," ujar Andra.
Ditanya perihal lawan tanding, Andra mengaku saingan terberat kali ini adalah Vietnam, Thailand, dan Jepang. Ketiga negara dari delapan belas negara yang bertanding tersebut sering menjuarai kontes robot Internasional. "Jelas, paling berat Vietnam, karena mereka mampu shaabash dalam waktu 45 detik, sama dengan kita. Sedangkan Thailand dan Jepang masih lima puluh detik lebih," jelasnya.
Selain menganalisa lawan, ia mengungkapkan timnya juga perlu mempelajari lapangan. Terdapat dua lapangan yang dipersiapkan panitia lomba di India yaitu lapangan untuk latihan robot sebelum bertanding dan lapangan untuk bertanding. "Kita bongkar robot tanggal 23 Agustus, kemudian kita harus cepat mengadaptasi robot pada lapangan. Sehingga kita harus mempelajari lapangan sebelumnya," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga mengkhawatirkan kondisi robot yang lama tidak digunakan selama pemaketan ke India sejak 20 Juli lalu. "Mesin itu seharusnya setiap hari dipakai. Kalau robot ini, kita takut ada yang lepas," ungkap Andra.
Selain mengenai robot, kendala yang dialami Andra dan timnya yaitu mengenai pengurusan visa. Meski dihadapi berbagai kendala dan kesulitan tersebut, tim ITS menargetkan juara satu dalam kontes Abu Robocon 2014 di India. "Kami menargetkan dapat meraihj juara satu atau gelar Grand Prix," pungkasnya. (oti/ady)
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr
Mojokerto, ITS News – Sebagai wujud dukungan terhadap program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, tim Pengabdian kepada Masyarakat
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan