Pameran yang bertempat di Convention Hall Grand City Mall Surabaya tersebut kembali diadakan setelah terakhir digelar pada 2013 silam. JDI ITS yang menjadi langganan dalam acara pameran dekorasi dan desain ruangan pun tak lupa untuk diundang lagi. Berbeda dengan tahun lalu, Decorintex 2014 kali ini memberikan tempat untuk ITS lebih banyak, yakni dua tempat stan untuk dibangun dan ditempati.
Menurut ketua tim stan JDI ITS, Ivan Picas Pradana menjelaskan bahwa dua stan yang diberikan pihak EO kepada ITS dibagi dalam dua tempat yang berbeda. Satu berada di sebelah depan, satu lagi sedikit ke dibelakangnya.
Untuk stan bagian depan dibangun sesuai dengan desain ruangan yang telah disepakati bersama tim, sedangkan stan lainnya khusus untuk menampung karya-karya mahasiswa Desain Interior. "Satunya akan banyak diisi oleh barang-barang dari kerjasama sponsorship satu lagi full dengan karya kita," ujar mahasiswa yang akrab disapa Picas ini.
Lebih jauh, Picas menerangkan bahwa stan yang diisi barang-barang kerjasama dengan sponsor lebih terlihat mewah dan benar-benar direncanakan pembangunannya. "Jadi memang kita panggilkan tukang juga untuk membuat dinding-dinding dari tiplek serta lantai yang memakai material granit," lanjutnya.
Kemudian, untuk stan karya lebih terkesan klasik dan hanya mengandalkan kejelian menata karya-karya yang dipamerkan saja. Karya yang dipamerkan pun terlihat cukup banyak mulai dari karya mahasiswa angkatan 2013, 2012, 2011 hingga mahasiswa tugas akhir. Dari situ, karya hasil brainstorming anak-anak JDI seperti gambar sketsa ruang interior, photobooth primordial desain, maket interior, hingga beberapa furnitur disuguhkan apik untuk para pengunjung.
Selama hampir lima hari pameran, mahasiswa JDI pun tak lupa untuk selalu memperkenalkan JDI ITS kepada para pengunjung yang lewat di depan stan. Hal itu diakui Picas karena ajang pameran ekstra kampus seperti ini sangat efektif bisa mempromosikan JDI ITS ke masyarakat Surabaya dan sekitarnya. "Ada yang tanya juga tentang proses perkuliahan kami hingga cara daftarnya juga," tutur mahasiswa asal Kabupaten Kediri ini.
Pameran ini ternyata mendapat perhatian lebih dari pengunjung. Salah satunya adalah Debi Sulistika. Wanita asal Surabaya ini menyatakan bahwa stan JDI ITS tak kalah bagus dengan stan-stan lain. Diakuinya, stan JDI ITS mampu menampilkan sajian yang menarik bagi pengunjung yang lewat. "Bahkan tadi saya sempat bertanya banyak mengenai proses pembuatan karya primordial desain ini, soalnya memang bagus dan out of the box idenya," pungkas wanita berambut panjang ini. (akh/ady)
