ITS News

Rabu, 17 Desember 2025
13 Agustus 2014, 20:08

Metode Disagregasi, Minimalisir Kerugian Akibat Banjir

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hadir sebagai promotor  yakni Prof Drs Nur Iriawan M Ikomp PhD. Sementara co-promotor adalah Dr Brodjol Sutijo Suprih Ulama MSi dan Dr Sutikno SSi MSi . Dalam disertasinya, Kartika mengambil studi kasus tentang alat pengukur curah hujan per jam yang  tidak semua stasiun memilikinya. Apalagi  alat tersebut juga terbilang mahal. "Padahal data curah hujan per jam sangat diperlukan untuk pemodelan banjir,"  ungkapnya.

Menurutnya, metode ini mempunyai keunggulan dibandingkan metode lainnya. Dengan menggunakan metode disagregasi curah hujan dari data harian ke data per jam, maka dapat meminimalisir kerugian akibat banjir.

Metode disagregasi curah hujan merupakan suatu prosedur pembangkitan data curah hujan skala rendah (jam) berdasarkan data skala tinggi (harian atau mingguan). "Proses disagregasi terdiri dari dua tahap yaitu pembangkitan data sintesis pada skala rendah dan proses adjusting," paparnya.

Dalam penelitian ini diusulkan pembangkitan data sintesis curah hujan menggunakan model  Bayesain Mixture of Generalized Neural Network (BMGNN). Model BMGNNG digunakan pada kumpulan data yang terdistribusi Gamma. Meskipun demikian, pada dasarnya model ini dapat digunakan untuk distribusi selain Gamma. ”Caranya, dengan mengganti fungsi link dan persamaan distribusinya,” jelasnya.

Metode disagregasi curah hujan ini merupakan metode baru yang belum pernah ada dalam keilmuan statistik. Dalam metode ini, ia menggunakan data curah hujan per jam dari Jatisrono dan Pabelan, Jawa Tengah. ”Nantinya, metode ini direkomendasikan sebagai keberlanjutan penelitian yaitu mengembangkan model  Zero Inflated Gamma, model Bartlett Lewis dan membandingkan hasilnya dengan model yang sudah ada,” pungkas Kartika. (ila/ady)

Berita Terkait