Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA, mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan riset mobil multiguna pedesaan ini direalisasikan. Dalam sambutannya tersebut, ia sekaligus menyampaikan keprihatinannya terhadap peran pemerintah terhadap perkembangan riset di Indonesia yang dinilai masih kurang.

"Saya masih prihatin karena karya anak negeri sampai sekarang tidak menyebabkan masyarakat Indonesia mencintai produk dalam negeri. Padahal karya mereka sangat inovatif dan membanggakan," ungkap Tri Yogi.

Ternyata keprihatinan Tri Yogi ini disambut baik oleh Hatta yang secara khusus berkunjung saat itu. Ia mengungkapkan ketersediaannya mendanai riset ini hingga selesai. Menurut Hatta, riset ini sengaja dipercayakan kepada ITS karena kemampuan ITS dalam bidang permesinan. "Kita mau ITS menjadi komandan dalam proyek ini sehingga nantinya masyarakat dapat mencintai produk dalam negeri," tuturnya optimis.

Hatta pun melihat langsung dan mencoba beberapa kendaraan hemat energi buatan ITS. Ia mengungkapkan kebanggaannya terhadap karya anak bangsa tersebut. Ia berSebenarnya orang kita hebat-hebat, hanya saja mereka belum mendapat kesempatan. Dengan riset ini, saya harap mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan transportasi Indonesia menjadi lebih baik," imbuhnya.  

Lebih lanjut, Hatta bertekad untuk melakukan produksi massal dan memasarkan kendaraan ini nantinya ke masyarakat dalam negeri terlebih dahulu. Untuk itu, ia menambahkan bahwa masyarakat harus terlebih dahulu diberi pemahaman tentang kendaraan multiguna ini. ”Mereka harus dijelaskan bagaimana cara merawat kendaraan-kendaraan ini,” ujarnya.

Tak hanya pemerintah, potensi ITS dalam mengembangkan riset kendaraan multiguna pedesaan ini juga sangat didukung oleh industri dalam negeri, PT Industri Kereta Api (INKA). Suryanto, Sekretaris PT INKA Madiun, yang hadir saat itu mengungkapkan pihaknya akan membantu memasarkan mobil multiguna pedesaan ini nantinya. "Rencananya, pihak kami akan memasarkan di koperasi-koperasi desa sehingga penduduk mau membeli produk dalam negeri kita ini," tuturnya. (pus/oly)