ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
27 Juni 2014, 07:06

UCS-1 dan Al-Jazari Bernasib Malang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sesi trial di babak penyisihan yang diberikan untuk UCS-1 dan Al-Jazari belum bisa dilewati dengan baik. UCS-1, robot berkaki belum bisa memadamkan api meski telah menemukan titiknya. Begitu juga dengan Al-jazari, robot beroda. Padahal, poin besar diberikan bagi robot yang bisa memadamkan api.

UCS-1 bergerak dari titik start-nya di tempat bertuliskan H, yang berarti Home (rumah, red). UCS-1 dengan kecerdasannya harus menelusuri lorong yang didesain seperti maket rumah untuk mencari letak lilin yang menyala. Namun, UCS-1 hanya memilki waktu tiga menit untuk bernavigasi di dalam lorong dan mewujudkan misinya.

Setelah satu menit berlalu, UCS-1 terus berputar-putar di dalam lorong. Bahkan, ia seringkali menghadapi rintangan yang diberikan dan membungkus bonus yang diberikan. Setelah hampir mencapai tiga menit, akhirnya ia mendeteksi letak lilin yang menyala. Namun sayang sekali, ia tak bisa memadamkan api karena terlalu dini mendeteksi tanpa proses scanning. Putaran pertama pun gagal dilewatinya. Tapi tunggu dulu, masih ada satu putaran untuk UCS-1.

Nasib yang sama juga dialami Al-Jazari, robot cerdas beroda yang tahun sebelumnya menempati posisi ketiga di Kontes Robot Nasional (KRN) 2013 itu juga gagal memadamkan lilin. Tak ada pinalti baginya, namun masalah terjadi pada robot ini.

Al-Jazari sebenarnya telah menemukan titik api. Namun karena terjadi masalah dalam kipasnya, robot yang seharusnya menyemburkan angin ke depan, malah disemburkan ke belakang. Alhasil, robot cerdas ini  kembali ke home tanpa berhasil menyelesaikan misinya. Malang sekali, padahal ia telah melibas banyak bonus, yang belum tentu diproleh tim lain, seperti furniture dan orbitary start.

Messa Hanif, salah satu anggota Al-Jazari menyayangkan peristiwa itu. Awalnya, ia dan tim menganggap permasalahan kipas adalah hal yang sepele, karena sering terjadi saat latihan. Namun tanpa diduga, permasalahan yang sepele itu pun berakibat fatal. ”Ke depan jangan sampai menyepelekan masalah sekecil apapun, dan harus dilakukan pengecekan berkala pada robot,” tandasnya.

Meski begitu, tim tetap berharap keajaiban datang. Meski belum berhasil menjawab misi di putaran pertama,  UCS-1 dan Al-Jazari memiliki performa yang baik, sehingga peluang untuk maju ke babak berikutnya tetap ada. Masih ada satu putaran di babak penyisihan untuk menentukan keberlanjutan keduanya di KRI 2014. (mis/ady)

Berita Terkait