Setelah mencetak shabaash di running test, RINE kembali memukau hadirin. Tepuk tangan dukungan pun membahana dari berbagai sudut Gelanggang Olahraga (GOR) kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kali ini, shabaash diraih dengan catatan waktu yang lebih singkat.

Saat wasit meniupkan peluit, RINE mulai bergerak dengan cepat. Gerakannya begitu lihai saat dikendalikan oleh ketua tim. Robot ayah sambil menggendong robot anak langsung menuju jungkat-jungkit. Robot anak pun diletakkannya di ujung jungkat-jungkit. Di bawah kendali tim, robot ayah bergerak cepat mengayun jungkat-jungkit dari arah berlawanan sebanyak tiga kali. Kondisi itu diulang sebanyak dua kali dengan posisi bergantian.

Robot anak kembali digendong oleh sang ayah. Kali ini, robot anak diajak bermain lompat tiang. Sang anak kegirangan sampai berpindah hingga empat tiang dengan sangat cepat. Tak cukup sampai di situ, robot anak kembali dimanjakan dengan ayunan. Namun tiba-tiba, ”Braaaakk,” robot anak terjatuh.

Tanpa panik, tim yang beranggotakan tiga orang kembali meletakkan robot anak di gendongan robot ayah. Dengan hati-hati, sang ayah meletakkan robot anak di papan ayunan. Robot ayah menarik ujung papan secara perlahan dan akhirnya dilepaskan. Papan yang diduduki sang anak mengayun sebanyak tiga kali sembari bersinggungan dengan bendera di sampingnya. Singgungan ini bukan tanpa alasan, tetapi memang menentukan penilaian.

Setelah berayun tiga kali, robot ayah menghentikan ayunan. Kali ini, mereka berdua harus menyelesaikan tantangan terakhir. Keduanya dengan sigap berlari ke tengah menuju tangga untuk naik ke atas. Sang ayah melepaskan anaknya menuju dasar tangga. Tanpa pikir panjang robot anak dengan cepat memanjat satu per satu tangga.
Tak lama kemudian, sang anak berhasil mengibarkan bendera dan  tepuk tangan dan sorak sorai membahana seisi stadion. RINE berhasil meraih posisi shabaash mengalahkan Universitas Telkom. RINE sekarag akan bersiap menuju penyisihan tahap kedua.

Keberhasilan RINE juga dialami tetangga ITS, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). EL-TRON dari PENS juga memukau peserta lain dengan mencetak shabaash dalam waktu dua menit. Keduanya akan bertanding bersama perguruan tinggi lain, di antaranya UIN Alauddin Makasaar, Universitas Budi Luhur, ITB, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS). (mis/ady)