Dr Ir Ahmad Rusdiansyah MEng, ketua Tim Urban Farming ITS, menekankan bahwa pelatihan ini memang khusus diadakan untuk tenaga kependidikan ITS yang akan purna tugas dalam beberapa tahun mendatang. Hal tersebut bertujuan agar para peserta memiliki kegiatan lain setelah purna dari pengabdiannya di ITS. ”Nantinya diharapkan para peserta bisa punya bisnis baru di bidang pertanian seperti ini,” ujar pria yang akrab disapa Doddy tersebut.
Dalam kegiatan ini, peserta terlebih dahulu dikenalkan tentang hal-hal terkait pertanian organik. Akhmad Arif, salah satu pembicara, menjelaskan bahwa budidaya pertanian yang paling benar adalah dengan menghindari penggunaan bahan-bahan dari zat kimia. Hal tersebut diakuinya karena pertanian organik sesuai dengan konsep revolusi hijau yang bisa memberikan manfaat lebih besar nantinya.
Yang dimaksud konsep revolusi hijau sendiri merupakan konsep pertanian yang menggunakan bahan pupuk kompos serta menggunakan metode pegendalian hama secara alami. Alami dalam arti tetap menggunakan tangan manusia untuk mengendalikan hama yang baik maupun yang buruk. ”Sedangkan model pertanian seperti itu sudah jarang ditemukan, umumnya menggunakan pupuk kimia dan pestisida,” lanjut Koordinator Komunitas Kawan Tani Lestari asal Malang ini.
Dari pengamatannya selama ini, sering didapati para petani menganggap bahan-bahan kimia tersebut merupakan bahan-bahan unggul dalam pertanian. Padahal, menurut Arif, penggunaan bahan-bahan tersebut justru merusak lingkungan dan sekitarnya. Tanah yang mendapat asupan pupun non-organik tersebut lambat laun akan kehilangan zat karbon di dalamnya. ”Karbon itu sendiri adalah salah satu unsur senyawa yang dibutuhkan tanaman untuk bisa hidup dan tumbuh sempurna,” jelasnya.
Lebih lanjut, alasan yang mendasarinya mendukung model pertanian organik adalah akan terjadinya residu bagi tubuh manusia akibat penggunaan bahan-bahan kimia tadi. Hal itu dikarenakan tanaman akan menyimpan senyawa kimia lain yang akhirnya secara tidak disadari akan dikonsumsi pula oleh manusia. Oleh sebab itu, Arif menekankan bahwa salah satu cara untuk menerapkan gaya hidup sehat adalah melalui pertanian organik ini.
Ditemui secara terpisah, Doddy melanjutkan bahwa materi ini memang sebagai awalan untuk membuka wawasan para peserta. Sebagai pemantapannya, peserta akan diajak berkunjung langsung ke kebun pertanian Brenjonk. ”Di sana peserta akan menerima materi lagi sekaligus melihat contoh kebun pertaniannya langsung,” ungkap dosen Jurusan Teknik Industri tersebut. (akh/oly)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung