Minggu (11/5) lalu, Ketua Umum (Ketum) JMMI ITS telah terpilih, ia adalah Mohamad Rifai. Mahasiswa Jurusan Teknik Geomatika ITS itu langsung menyucurkan air mata tatkala namanya terpilih menjadi Ketum JMMI ITS untuk satu periode ke depan. Dirinya pun mengakui bahwa kejadian itu merupakan pertama kalinya ia menangis di hadapan khalayak ramai.
"Ini karena amanah yang di emban cukup berat bagi saya," tutur pria kelahiran Jakarta itu. Dirinya mengakui agak sedikit lega karena kedua orangtuanya cukup memberi respon positif saat mengetahui anaknya sedang mengemban amanah tersebut. Perlu diketahui juga bahwa selain menjadi Ketum JMMI ITS, Rifai secara otomatis didapuk sebagai Ketua Pusat Komunikasi Dakwah Surabaya.
Singkatnya, ia menjelaskan bahwa kesibukkan berdakwah yang membuat dirinya bisa jadi seperti sekarang. Pria berumur 22 tahun itu merupakan aktivis baik di dalam maupun di luar kampus. Ia mengaku pernah menjadi Ketua Tarbiyah Lembaga Dakwah Jurusan Geomatika dan juga pernah menjadi staf Direksi Personalia Koperasi Mahasiwa (Kopma) ITS. Sedangkan kegiatannya di luar kampus adalah sebagai Sekretaris Lembaga Studi Islam dan Pemberdayaan Umat (Lesipu) Magetan beberapa waktu yang lalu.
Dalam kesehariaanya, ia juga merupakan salah satu penggiat dakwah ketika masih duduk di bangku SMA. Karena itu, tak heran bila ia sudah jatuh cinta dengan dunia dakwah saat masuk ke ITS. Sejak tahun pertama hingga saat ini, ia pun pernah menjadi staf JMMI hingga pada akhirnya menahkodai Lembaga Dakwah Kampus (LDK) di ITS tersebut.
Tak lupa, ia juga menjelaskan beberapa rencana yang akan dijalani oleh kabinetnya kedepan. Rifai mengatakan akan berfokus pada aspek kolaborasi demi keselerasan sebuah organisasi. "Dalam kepemimpinan ini kami semua memiliki visi dan misi yang sama, yang sebelumnya telah kami godok dalam pembuatan GBHK," ujar pria yang dibesarkan di Magetan itu. Dirinya pun memberi penjelasan bahwa ide kolaborasi diambil dari cerita perjalanan Rasulullah SAW dari masa ke masa.
Dari fokusan tersebut ia pun berharap JMMI ITS dapat lebih merangkul semua elemen yang ada didalam ITS. “Organisasi boleh beda, tapi ingat kita harus memakai semangat fastabiqul khairaat (berlomba dalam kebaikan, red), bukan semangat rivalitas,†ucap pria berambut klimis tersebut.
Aktivis Yang Hobi Bernyanyi
Meskipun semenjak SMA jalan dakwah telah mengalir dalam dirinya, bagi Rifai bernyanyi adalah hobi tersendiri yang disukainya. Hal itu ia buktikan dengan prestasi dalam menyanyikan lagu-lagu nasyid. Tak tanggung-tanggung, saat masih berseragam putih abu-abu ia bersama timnya mampu meraih juara pertama ketika mengikuti kompetisi nasyid yang digelar oleh Karesidenan Madiun. Selain itu, ia pun berhasil mendapat juara keempat lewat kompetisi serupa yang dihelat oleh Departemen Agama.
Pun demikian, ia juga bertutur memiliki hobi lain yakni traveling. Baginya, seorang engineer seperti dirinya memang cocok dengan hobi yang satu ini. Ia menyakini hal itu juga yang membuat dirinya menciptakan organisasi bernama kampus peduli. “Organisasi ini diadopsi dari kampus peduli yang ada di Bandung,†tutupnya. (hil/man)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,