”Kami menciptakan piagam dan menjadikan kalian duta wisata Wakatobi,” tegas Ir Hugua, Bupati Wakatobi dalam sambutannya. Hugua juga mengatakan duta wisata yang dimaksud bukanlah kompetisi duta wisata pada umumnya, yang mewakili daerah dalam pemilihan duta wisata nasional. Melainkan pemuda yang mampu memperkenalkan Wakatobi untuk kemajuan pariwisata Indonesia, khususnya pada kearifan lokal yang dimiliki Wakatobi.
Satu dari lima bupati terbaik dunia versi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini juga menjelaskan membangun Wakatobi adalah membangun peradaban. “Peradaban berupa kearifan lokal, dan peradaban itu ada di hati anda, dan anda telah membangunnya,†tambahnya. Pun demikian, acara ini juga dihadiri perwakilan Kemenpora, United Nation Education, Science and Cultural Organitation (UNESCO), Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Presiden Suku Bajo, serta masyarakat Wakatobi.
Wakatobi memang dinobatkan UNESCO sebagai cagar biosfer dunia, yang berarti warisan alam yang dilestarikan untuk kepentingan penelitian dan pendidikan. Mengingat Wakatobi sebagai pusat dari segitiga terumbu karang dunia. Sehingga kedatangan pemuda dari berbagai daerah ini menjadi momen berharga bagi masyarakat Wakatobi agar daerahnya dapat lebih diperkenalkan dalam skala nasional dan internasional.
Seremonial ini juga dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi pemuda Indonesia, penandatanganan gerakan pemuda peserta IYF, dan penanaman pohon. Tugu cagar biosfer yang telah dilakukan peletakan batu pertamanya juga diharapkan akan dibangun selama tiga tahun dengan mengambil sampel tanah dan air dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Pun demikian, ITS juga mengirimkan beberapa delegasinya yakni Deririnda Setyo Anresnani, Dina Naf’a Hanifah, Ahmad Ari Budiarso, dan Misbahul Munir. Mahasiswa ITS yang masing-masing berasal dari Jurusan Teknik Industri, Kimia, Teknik Kelautan, dan Biologi ini pun berbagi pengalamannya selama empat hari berada di Wakatobi.
Seperti yang diungkapkan Deririnda. Mahasiswi yang akrab disapa Rinda ini mengaku menjadi lebih cinta terhadap tanah air setelah mengikuti IYF 2014. Menurutnya, kebudayaan dan keindahan alam Indonesia harus dilestarikan agar tidak punah oleh pergeseran zaman. ”Saat snorkling, saya semakin sadar bahwa Indonesia jauh lebih kaya dan indah dari negara lain, hanya saja banyak anak bangsa kurang menyadari itu,” tutur mahasiswi angkatan 2011 ini.
IYF sendiri merupakan forum pemuda tahunan yang diselenggarakan oleh Indonesia Student and Youth Forum (ISYF), suatu organisasi pemuda nasional. IYF mempertemukan mahasiswa dan siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) dengan mengkompetisikan proyek sosial mereka. Kegiatan ini juga dihelat dengan melakukan forum bersama kementerian, pimpinan perusahaan hingga kunjungan ke suku Bajo, suku setempat yang hidup di daerah pesisir. (mis/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung