Dr Ir Sri Rachmania Juliastuti MEng, ketua panitia mengatakan, pelatihan ini merupakan kegiatan rutin yang digelar oleh Jurusan Teknik Kimia sejak tahun 2005. Kegiatan ini selalu diikuti oleh pelaku industri dan lingkungan hidup. Pasalnya, merekalah yang berhubungan erat dengan permasalahan limbah.
Layaknya perguruan tinggi lainnya, ITS juga berkewajiban dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya pelatihan tersebut, tentunya setiap pelaku industri juga bisa mengerti tentang cara pengolahan limbah yang baik. "Kita berbagi ilmu yang kita dapat di perguruan tinggi untuk diaplikasikan di perusahaan-perusahaan industri," ujar wanita yang kerap disapa Juli tersebut.
Selama tiga hari, ada dua hal yang menjadi pembahasan, yaitu pengolahan limbah industri dan pengolahan B3. Dikatakan Juli, cara pengolahan dari kedua jenis limbah tersebut sangat berbeda, sehingga butuh kajian khusus untuk menyelesaikannya.
Ia menjelaskan, pengolahan B3 jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan pengolahan limbah industri biasa. Hal itu disebabkan karena bahan yang ada pada B3 sangat berbahaya dan bisa merusak lingkungan jika pengolahannya tidak tepat. Selain itu, B3 juga tidak bisa untuk didaur ulang dan harus dibuang. "Buangnya juga tidak boleh sembarangan, ada aturan-aturannya," imbuhnya.
Dikatakan Juli, B3 merupakan sebuah limbah hasil dari industri yang gagal. Biasanya limbah tersebut bersifat logam atau padatan. Namun yang berbahaya adalah limbah tersebut mengandung toksisitas. Sehingga, dibutuhkan metode penyimpanan yang khusus dalam pengolahannya. "Dan jika sudah diuji, limbah tersebut harus ditimbun dalam tanah," jelasnya.
Berbeda dengan limbah industri, pengolahan B3 meliputi tiga tahap, yaitu secara fisik, kimia, dan biologi. Pengolahan secara fisik meliputi uji kandungan yang dimiliki oleh limbah tersebut. Sedangkan proses kimia adalah menetralkan limbah yang memiliki pH yang tinggi. Dan terakhir secara biologis yaitu dengan mengidentifikasi limbah tersebut masih bisa diolah atau tidak. "Jika masih, maka itu akan diproses lagi," jelas dosen Teknik Kimia tersebut.
Juli mengatakan, pengolahan limbah merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh seluruh pelaku industri. Akan tetapi, terkadang mereka belum paham betapa bahayanya jika limbah tersebut tidak diolah dengan baik. Kebanyakan mereka berfikir bahwa pengolahan limbah industri hanya akan membuang-buang uang. "Padahal jika kita tidak memelihara lingkungan, maka kita juga yang akan merusak lingkungan itu sendiri," imbuhnya.
Ia pun berharap agar semua yang berhubungan dengan limbah industri lebih peduli dengan kondisi lingkungan. "Kita akan terus mengajak pelaku industri untuk lebih peduli dengan lingkungan. Selain itu kita juga siap menyalurkan ilmu yang didapat sehingga bisa diterapkan di masyarakat," jelasnya saat ditemui ITS Online Selasa (27/5). (guh/sha)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung