Gelaran D’Village 2014 mengakomodir peserta dari jenjang SMA hingga mahasiswa. Untuk jenjang SMA dan sederajatnya, D’Village menyediakan kompetisi TCC dan BCC. Kedua kompetisi tersebut merupakan lomba rancang bangunan tower dan jembatan kuat nan kokoh.
Pada kompetisi TCC, tercatat ada 80 tim yang berpartisipasi. Setiap tim diwajibkan untuk menyusun stik es krim atau tusuk sate menjadi bangunan vertikal yang kuat. Kemudian bangunan tersebut diuji tarik secara horisontal dengan alat bernama pipa hidrolik. ”Kami hanya memperbolehkan bahan yang dipakai untuk menyusun tower dari stik es krim atau tusuk sate dan itu pun dibatasi jumlahnya,” jelas ketua panitia D’Village 2014, Indoryo Shin.
Indoryo melanjutkan, sedangkan untuk kompetisi BCC, aturannya tidak jauh beda dengan TCC. Material yang digunakan masih tetap memanfaatkan stik es krim dan tusuk sate, namun bangunan yang dirancang berupa jembatan. Selain itu, teknik pengujiannya juga berbeda. ”Jika kompetisi tower ditarik secara horisontal, pada kompetisi jembatan ini pengujiannya diberi beban di bagian tengahnya,” lanjutnya.
Sementara Tender Cup merupakan satu-satunya kompetisi yang diperuntukkan bagi mahasiswa. Kompetisi ini bak simulasi tender para insinyur profesional dalam memperebutkan sebuah proyek pembangunan. ”Di situ, kami hanya memberi gambar mentah saja. Peserta diharuskan membuat rancangan teknis, RAB, hingga metode pengerjaan, persis seperti lelang tender proyek,” jelas mahasiswa angkatan 2012 ini.
Dari ketiga kompetisi tersebut, terpilih beberapa juara untuk setiap kategori. Untuk lomba TCC, tim dari SMA Negeri 1 Tuban yang diwakili oleh Cahyo Mahardika dan Junaedi berhasil menjadi juara pertama. Hasil tersebut diikuti oleh tim asal SMA Negeri 1 Ponorogo yang mengirimkan dua wakilnya yakni Lutfiyana Eka dan Widia Eka yang menduduki posisi kedua.
Sementara untuk kompetisi BCC, dua sekolah asal Kota Surabaya berturut-turut menduduki posisi runner up dan ketiga. Dua sekolah tersebut ialah SMAN 1 Manyar dan SMKN 5 Surabaya. Sedangkan juara pertamanya, diraih oleh SMKN 1 Jenangan Ponorogo yang diwakili Muhammad Akrim Masruri dan Nur Huda.
Terakhir, untuk kompetisi Tender Cup, juara pertama disabet oleh tim asal Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS). Tim yang digawangi oleh Faizah Riffat Maarif dan Riki ini berhasil mengumpulkan nilai terbanyak yakni 450 poin. Nilai tersebut unggul 13,5 poin dari juara kedua yang diraih oleh tim asal Universitas Madura. Sementara itu, posisi ketiga ditempati oleh tim asal Universitas Pembangunan Nasional (UPN).
Sementara itu, selain sesi pembacaan para pemenang untuk setiap kategori. Ada pula hiburan stand up comedy dari para comic nasional. Menurut Indoryo, acara itu sengaja dipilih guna menyesuaikan tema penutupan D’Village yakni The Art of Closing Party D’village 2014. ”Kami ingin memberikan kesan menghibur dan sejuta tawa bagi para peserta dan pengunjung di Golden City ini,” jelasnya.
Salah satu comic yang berhasil ditemui oleh crew ITS Online, Rizky Ananta Putra, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap mahasiswa ITS. Dia mengakui bahwa baru pertama kali manggung di hadapan mahasiswa ITS dan cukup tersanjung melihat animo penonton yang begitu besar. ”Itu menunjukkan kalau di ITS, mahasiswanya haus tawa dan butuh hiburan,” ujar pria asli Depok ini. Selain Rizky, hadir pula comic terkenal lainnya seperti Topenk, dan Fico. (akh/ali)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung