ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
19 Mei 2014, 18:05

INOCHI 2014, Pamerkan Budaya Jepang di ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

INOCHI merupakan festival kebudayaan Jepang ala arek ITS. Kawula muda dari penjuru kota Surabaya, yang umumnya didominasi mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pun memadati Plasa Dokter Angka. Plasa yang menjadi pusat kegiatan mahasiswa ITS itu mendadak riuh karena sedang berlangsung INOCHI 2014.

Menjamurnya budaya Jepang di Indonesia, serta banyaknya masyarakat Indonesia yang menggemari kebudayaan Jepang, menjadi hal yang melatarbelakangi INOCHI. Khususnya di kota Surabaya. ”Oleh karena itu, kami memberikan wadah bagi masyarakat Surabaya untuk menyalurkan dan mengekspresikan minat mereka dalam kebudayaan Jepang,” tutur Khairur Rizal Alfathdyanto, ketua panitia.

Jepang memang memilki kebudayaan yang unik dan beragam. Mulai dari aksesoris, anime dan manga, bela diri, bahasa sampai kuliner. Hampir semuanya digemari oleh masyarakat Indonesia. Menurut Rizal, karakteristik dari budaya Jepang terletak pada keunikan dan kreativitasnya. ”Nilai kreativitas itulah yang ingin kami ambil, sehingga bangsa Indonesia menjadi lebih kreatif,” terang mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ini.

Diselenggarakan untuk keempat kalinya, INOCHI 2014 terdiri dari empat kategori kompetisi, yaitu desain karakter, Lomba Karaoke, Cosplay Competition dan Nihongo Orimpiku alias Olimpiade Bahasa Jepang. ”Nihongo Orimpiku inilah yang membuat berbeda dari tahun sebelumnya,” kata Rizal sembari menjelaskan mekanisme masing-masing cabang.

Dari ketiga cabang pertama, keunikan dan kreativitas adalah poin penting yang menjadi penilaian. Cosplay Competition misalnya, peserta berlomba-lomba memeragakan karakter anime dari Jepang. Keempat peserta yang tampil dinilai keunikan busana, skill serta performance dalam menampilkan karakter tokoh yang dibawa.

Festival yang dimulai sejak Sabtu (17/5) ini diikuti oleh masyarakat umum se-Kota Surabaya. Acara ini pun berhasil menggaet ratusan peserta. Tak luput, stand berupa kuliner dan busana khas Jepang juga ditampilkan di tenda yang terletak di Lapangan Gedung Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK). Tak hanya itu, untuk menambah kemeriahan, di lantai tiga, panitia juga menyediakan rumah hantu khas Jepang.

Rizal pun berharap masyarakat Surabaya yang menggemari budaya Negeri Sakura bisa lebih menekuni dan mengambil nilai positifnya. ”Semoga mahasiswa ITS dan peserta lebih kreatif serta mengembangkan imajinasinya dalam rangka kemajuan Indonesia,” pungkas mahasiswa asal Surabaya ini mantap. (mis/fin)

Berita Terkait