Sedikitnya, terdapat 28 tim yang mengikuti perlombaan ini. Mereka terdiri dari pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai instansi pendidikan di seluruh Indonesia. Muhammad Alvin Hidayat, ketua panitia acara, mengatakan dari keseluruhan tim tersebut dibagi menjadi dua kategori, yakni putra dan putri. "Kategori putra terdiri dari 22 tim dan kategori putri hanya enam tim," ujarnya.
Alvin menjelaskan, Dragon Boat Race Competition sejatinya merupakan perlombaan drag race versi air. Lomba ini mengadu ketangkasan setiap tim dalam menahkodai perahunya. Bagian depan semua perahu didesain menyerupai kepala naga guna memecah arus sungai.
Pada Dragon Boat Race kali ini, lintasan sungai yang digunakan sepanjang 500 meter. Hal itu memaksa seluruh peserta harus berpikir keras untuk memperoleh strategi terbaik agar dapat sampai ke garis finis dengan cepat. Sebab, setiap tim hanya diperbolehkan mengikutsertakan 10 pedayung. Sehingga penempatan posisi bagi pedayung terkuat harus benar-benar diperhitungkan.
Alvin menambahkan, kompetisi ini menganut sistem perlombaan repeatchis. Sehingga setiap tim diperbolehkan melakukan pertandingan ulang dengan tim lain. Penentuan pemenang diambil dari tim tercepat yang sampai di garis finis. "Jadi bukan seperti sistem perlombaan balap lainnya," jelasnya.
Fathul Qorib Mujib, peserta asal SMKN 3 Buduran Sidoarjo, merasa cukup senang mengikuti perlombaan ini. Ia pun menyampaikan beberapa strategi yang timnya gunakan saat mengikuti perlombaan. "Kami menggunakan teknik panjang dan teknik cepat. Teknik panjang adalah gerakan mendayung memanjang ke depan. Sedangkan teknik cepat adalah mendayung cepat yang diikuti irama dari gendering," ungkapnya.
Sementara untuk formasi, Fathul menceritakan beberapa strategi yang timnya gunakan. Mereka meletakkan pedayung yang memiliki bobot paling ringan di posisi terdepan dan pedayung paling berat di posisi terbelakang. "Hal ini agar perahu bisa melaju lebih cepat," ulasnya.
Fathul menambahkan, timya juga sempat mengalami kendala saat perlombaan berlangsung. Hal itu disebabkan kurang kompaknya antar anggota, sehingga sempat terjadi salah komunikasi beberapa kali. "Walaupun kali ini hasilnya belum maksimal, tahun depan kami akan mencoba lagi," pungkasnya. (van/ali)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung