FGD ialah kelompok diskusi yang terdiri atas enam hingga delapan orang yang mendiskusikan sebuah topik tertentu dalam waktu tertentu. FGD biasanya diadakan oleh sebuah perusahaan setelah calon pegawai lolos dalam tahap screening atau administrasi. Menurut Makki Maulana ST, pembicara dalam seminar tersebut, FGD biasanya diadakan sebagai kroscek dari tes psikologi yang diadakan sebelumnya. "Selain itu, FGD juga digunakan untuk menilai kepribadian seseorang," ungkap pria yang akrab disapa Makki ini.
Kepribadian yang dimaksud Makki ialah kemampuan dalam berkomunikasi, bekerjasama dan cara berfikir seseorang. Kemampuan berkomunikasi dilihat dari kemampuan seseorang agar pendapatnya dapat tersalurkan dengan baik kepada peserta FGD yang lain. Sedangkan kemampuan bekerjasama akan dinilai dari bisa atau tidaknya seseorang memberi kesempatan kepada peserta yang lain untuk berpendapat.
Hal itu merupakan hal yang sangat penting dalam penilaian FGD. Makki mengungkapkan saat menjalani FGD, tak jarang jika bertemu dengan orang yang sangat mendominasi diskusi. Menurut Makki, orang yang seperti itu justru merupakan hal negatif. "Karena orang yang terlalu mendominasi berarti kurang memiliki kemampuan untuk bekerjasama," ungkap Makki.
Karenanya, Makki berpesan agar peserta berbicara tidak terlalu mendominasi diskusi. "Berbicaralah dengan singkat dan jelas dan kemukakan ide yang baru dan unik,†pesannya. Sedangkan tujuan ketiga FGD, Cara berfikir digunakan untuk menilai apakah kita kritis atau tidak. "Atau bagaimana kita bisa menganalisa dan membuat solusi," ungkap alumni Teknik Kimia angkatan 46 ini.
Melihat pentingnya FGD, maka Makki memberikan tips bagi peserta diskusi untuk menghadapi FGD. Tips pertama adalah untuk tetap rileks dan percaya diri. Tidak perlu minder dengan peserta lain yang kemudian mengganggu kelancaran kita dalam berdiskusi. Kedua, berbicara dengan jelas dan lancar. Serta melakukan analisa sesuai bidang yang telah ditekuni selama kuliah dan menerapkan etika berdiskusi. "Jangan sampai terlihat terlalu aktif atau terlalu pasif, berikan pendapat seperlunya dan fokus pada permasalahan," ungkap Makki.
Tips selanjutnya ialah selalu memperhatikan waktu. Pasalnya, FGD selalu dibatasi waktu. Untuk itulah, Makki menyarankan peserta agar membuat flow chart materi yang didiskusikan untuk melihat seberapa jauh diskusi telah berlangsung. Dan tips yang terakhir dari Makki adalah mempresentasikan solusi diskusi dengan jelas. "Yang penting, jangan lupa untuk mencantumkan alasan dari solusi yang telah disampaikan," pungkasnya. (gol/fin)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sukses memecahkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)
Kampus ITS, ITS News – Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pemetaan dan digitalisasi data spasial di
Pasuruan, ITS News – Upaya memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa terus dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui kegiatan
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah