YES Summit merupakan konferensi pertama sains dan teknik terbesar di Indonesia. Acara ini mengkolaborasikan mahasiswa sains dan teknik para penggagas ide untuk menyelesaikan permasalahan di Indonesia. Gagasan awal dibuat YES Summit ialah lantaran tidak adanya sebuah konferensi yang dapat menyatukan mahasiswa sains dan teknik se-Indonesia. ”Kebanyakan forum-forum mahasiswa hanya kepemudaan atau leadership,” ungkap Andhanu Surya Ismail, founder YES Summit.
Sejak masa Kementerian Hubungan Luar Negeri (Hublu) BEM ITS kepengurusan tahun 2011/2012, YES Summit telah mulai dikonsep. Hingga terwujud YES Summit 2013 yang membahas mengenai tiga permasalahan penting Indonesia. "Karena tahun lalu terlalu general di tiga sektor, maka tahun 2014 ini YES Summit dihelat dengan topik transportasi," ujar mahasiswa yang akrab disapa Dhanu ini.
Adanya YES Summit, membuat mahasiswa di berbagai kampus tertarik untuk bergabung. Terutama kampus-kampus di daerah barat seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan sebagainya. Namun, cukup aneh memang, bahwa animo maupun pengetahuan mahasiswa ITS dan mahasiswa daerah timur terkait YES Summit justru cenderung minim. "Harapannya dengan adanya pers konferensi ini dapat meningkatkan pengetahuan YES Summit di ITS dan Kota Surabaya, dan tertarik untuk bergabung," ujarnya.
Bertemakan Kolaborasi Karya Insinyur dan Saintis Muda dalam Pemecahan Masalah dan Pengembangan Teknologi Transportasi untuk Kemajuan Indonesia, YES Summit dihelat selama empat hari berturut-turut pada 29 Mei hingga 1 Juni 2014. Iftitah Tatapangarsa, ketua pelaksana YES Summit 2014 mengatakan bahwa salah satu peran mahasiswa adalah agent of change. Mahasiwa merupakan suatu agen dari perubahan bangsa yang lebih baik kedepannya. Dalam YES Summit, mahasiswa diajak untuk berkolaborasi menjadi agen perubahan.
Saat ini, pendaftaran peserta YES Summit 2014 telah dibuka. Dalam proses pendaftaran, para pendaftar harus membuat abstrak mengenai inovasi dalam bidang transportasi yang dikumpulkan di website official YES Summit maksimal 4 Mei 2014. "Jumlah total peserta konferensi YES Summit yang akan lolos dari seleksi yakni sebanyak 120 orang," ungkap mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ini.
Pria yang akrab disapa Titah ini menuturkan, dalam konferensi ini yang bergabung adalah mahasiswa aktif S1/D3 aktif minimal tahun kedua. "Untuk mahasiswa taun pertama tidak diperbolehkan, dikarenakan ilmu yang dipelajari masih umum," tutur mahasiswa asal madura ini. Selain itu peserta konferensi akan dibagi menjadi empat cluster, yakni jalan darat, kereta api, udara dan laut. Selanjutnya, akan dibagi menjadi tiga sub-cluster yaitu infrastruktur, inovasi dan sistem untuk tiap-tiap cluster.
Pembicara yang dihadirkan dalam sesi pembekalan materi konferensi YES Summit sendiri tidak sembarangan. Ir Tri Rismaharini, Walikota Surabaya, akan menyampaikan motivasi sekaligus gala dinner di balai kota Surabaya. Kemudian dilanjutkan oleh Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), dengan topik transformasi PT. KAI.
Keesokan harinya, dihelat kuliah umum yang menghadirkan Ilham Akbar Habibie, sosok yang berperan dalam perkembangan transportasi udara di Indonesia yang membawakan materi hakikat insinyur di bidang transportasi. Tidak hanya itu, Dr IrBambang Susantono MSE, Wakil Menteri Perhubungan juga didapuk untuk menyampaikan pembekalan.
Serta beberapa instansi yang mendukung dan bekerjasama dengan YES Summit untuk mewujudkan kolaborasi karya mahasiswa sains dan teknik, diantaranya Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Benchmarking transportasi Indonesia dengan ahli transportasi negara Korea Selatan melalui Teleconference.
Setelah pembekalan melalui materi, peserta juga akan melakukan Focus Group Discussion (FGD) dari membangun ide bersama hingga membuat konsep realisasinya. Tidak hanya itu, peserta akan dibimbing oleh para mentor yang berasal dari anggota PII yang ahli dari setiap sub-cluster yang ada dalam YES Summit 2014. ”Dengan adanya mentor, diharapkan ide penyelesaian masalah mahasiswa menjadi lebih detail dan komprehensif. Serta sesuai dengan permasalahan saat ini,” jelas Titah.
Iftitah berharap, dengan adanya konferensi ini, mahasiswa sains dan teknik se-Indonesia dapat berkolaborasi dan bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut terkait YES Summit dapat diakses melalui website: yes.its.ac.id. (ila/fin)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung