ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
12 April 2014, 14:04

Menjadi Employee Dan Itpreneur, Apa Saja Kiatnya?

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

M. Djuliawan, salah seorang pegawai PT Pertamina sekaligus Manajer Bidang Downstream Relationship menjelaskan bahwa menjadi pekerja itu harus powerfull. Yakni mengerjakan segala tugasnya dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab. Disamping itu, rasa nyaman dan suka terhadap segala pekerjaannya juga tak kalah penting diperlukan. "Coba apa yang akan dikerjakan kita niatkan untuk beribadah, pasti lebih enjoy mengerjakannya," ungkap Djuliawan.

Djuliawan melanjutkan seorang employee itu harus memiliki rasa ingin belajar yang tinggi, tidak bermalas-malasan, dan disiplin. Ia lantas menceritakan pengalamannya saat bekerja bersama pekerja asal Jepang yang menangani proyek yang sama dengannya.

Menurutnya komitmen bekerja mereka (pekerja asal Jepang, red) sangat baik meskipun untuk daya kepintarannya sendiri cenderung sebanding dengan kualitas pekerja asal Indonesia. Yang membedakan yaitu disiplin waktu yang dipakai setiap kali melakukan pekerjaan. "Dia freshgraduate, tapi sangat disiplin, jam 07.00 bekerja ya bekerja, masuk jam 12.00 dia pun langsung berhenti untuk istirahat," paparnya.

Pengalaman lain yang ia ceritakan pada talkshow kali ini adalah sistem pola kerja yang bagus harus sudah terbangun sejak sebelum memasuki dunia kerja. Menurutnya, sistem kerja yang dilakukan oleh kebanyakan mahasiswa saat ini cenderung tidak efisien lantaran selalu dikerjakan secara simultan sebelum tugas tersebut dikumpulkan. "Hal ini sangat tidak bagus, justru yang mengerjakan dengan sedikit-sedikit tapi terus-menerus itu yang lebih efektif," tutur pria berusia 48 tahun ini.

Lebih lanjut, narasumber talkshow kedua hadir dari seorang pengusaha di bidang teknologi, ialah Taufshwara Diasriandaru  pembicara yang dimaksud. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa untuk bisa menjadi seorang itpreneur dibutuhkan sifat yang berani mencoba-coba, kerja keras, dan ATM. ATM sendiri adalah singkatan dari amati, tiru, dan modifikasi. "ATM ini sering saya lakukan saat ingin membuat animasi baru pesanan dari klien," ungkap pria pemilik website animasi www.jelasin.com ini.

Selain itu, untuk bisa menjadi pengusaha di bidang teknologi yang handal, ia pun berpesan supaya tidak minder terhadap apapun hasil karyanya. "Kita harus berani menyepadankan diri dengan dunia internasional, yakni dengan cara meniru sistem kerja dan produk hasil karya mereka, pasti bisa kok," tutur pria yang akrab disapa Ufan ini.

Ufan juga menceritakan pengalamannya ketika ia sering mendengar skill orang luar sebenarnya hampir sama dengan skill yang dimiliki oleh orang Indonesia. "Misalkan animator orang Indonesia dengan orang Amerika, bedanya hanya pada sistem kerjanya saja, skill olah software-nya hampir sama," jelas Ufan.

Di akhir, ketua panitia, Ardhya Perdana Putra menjelaskan bahwa acara ini baru kali pertama diadakan. Meski begitu, antusiasme peserta terbilang tinggi. "Alhamdulillah, antusiasmenya tinggi, tercatat, ratusan pengunjung dari luar Jurusan Teknik Informatika ITS bisa hadir," ungkap mahasiswa asal Madiun tersebut. (akh/man)

Berita Terkait