ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
12 April 2014, 09:04

Membedah Buku Road To Semen Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam buku ini, ia mengajak pembaca untuk menilai perjalanan hidupnya menggabung tiga perusahaan semen menjadi satu. Ditulis dengan alur bertutur, mengisahkan apa yang dilakukannya selama memimpin salah perusahaan BUMN terbesar di Indonesia itu. Berbagai kisah konflik, tantangan memperbaiki kinerja perusahaan, menyatukan berbagai perbedaan, mengawal proses transformasi adalah hal yang ditonjolkan oleh muatan buku ini. ”Di dalam memimpin perusahaan yang kala itu bergejolak menjadikan tantangan bagi saya untuk mencoba berbagai cara,” tutur pria yang akrab disapa Dwi ini.

Dwi mengatakan menggabungkan tiga perusahaan besar yakni PT Semen Padang, PT Semen Gresik, dan PT Semen Tonasa menjadi satu bukan perkara mudah. Baginya, sinergi adalah salah satu kata kuncinya. Dengan tim yang dibentuk secara sinergis dengan tim lain tentu akan yang mendukung satu sama lain karena dapat bekerja bersama-sama.

Dalam pelaksanaannya, bedah buku ini juga menghadirkan tiga orang panelis  yang mewakili bidang fokus keahlian masing-masing. Diantaranya adalah Dr Ir Patdono Suwignjo MEngSc yang merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Prof Daniel M Rosyid PhD yang merupakan Guru Besar ITS. Tak ketinggalan, Ir Rukmi Hadihartini MM yang merupakan Direktur bidang Sumber Daya Manusia PT Pertamina turut menjadi panelis dalam gelaran yang berlangsung selama lima jam ini.

Panelis pertama, Patdono mengatakan buku ini berisikan rangkuman pengalaman penulis selama ia menjabat sebagai direktur beberapa badan yang dinaungi PT Semen Indonesia sejak tahun 2003 hingga 2013. Ia menjelaskan beberapa kekuatan dari buku ini adalah sama halnya seperti prinsip Longitudinal Study. "Maksudnya, buku ini ditulis oleh pelakunya sendiri," ujarnya. Ia mengatakan Longitudinal Study adalah studi yang dilakukan oleh pelaku yang merasakan secara langsung kejadian demi kejadian, bukan hanya sekedar mengamati.

Lain halnya dengan yang dikatakan Patdono, Prof Daniel membedah buku ini dari sisi kepemimpinan penulis. Menurutnya, sisi leadership yang diungkapkan buku ini sudah komplit dimana mencakup pembelajaran-pembelajaran yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin. Misalnya seorang pemimpin yang bertemu banyak orang dan lebih banyak mendengarkan, lalu berbicara merumuskan satu visi yang diterima bersama, dan memulai bekerja keras untuk mencapai visi tersebut. "Pak Dwi ini kunci keberhasilannya adalah sabar, ia selalu fokus pada tujuan," ungkapnya.

Senada dengan Daniel, Rukmi juga mengatakan kunci keberhasilan dari seorang Dwi adalah kepekaannya terhadap para pekerja. “Selain itu, Dwi merupakan seorang pemimpin yang tidak munafik dan tegas dalam membuat keputusan,” tutupnya. (ila/man)

Berita Terkait