ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
05 April 2014, 17:04

PDPM Gembleng Calon Surveyor ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pusat studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) ITS, kembali mengadakan Pelatihan Surveyor 2014 untuk mencetak kader-kader baru pelaku survei berkualitas. Dr Dra Agnes Tuti Rumiati MSc, pendiri PDPM ITS menjelaskan survei dapat menentukan keberlangsungan dan kesuksesan suatu perusahaan. "Banyak perusahaan yang rugi besar akibat kurang detailnya survei yang dilakukan. Itulah mengapa perusahaan kita (Indonesia, red) masih kalah dengan perusahaan luar (asing, red)," ujar Agnes yang mengaku tengah menangani proyek salah satu kementerian di Indonesia.

Awalnya, PDPM ITS merupakan suatu unit komunitas peneliti yang berbasis pengembangan masyarakat dan daerah. Kemudian Agnes mencetuskan terbentuknya PDPM dan mengajak perusahaan-perusahaan bekerja sama. Di awal pembentukannya, PDPM bernama Unit Pengkajian dan Pengembangan Potensi Daerah (UP3D) ITS. Sedangkan sekarang berubah menjadi PDPM ITS dengan membagi ranah menjadi 4 bagian, yakni Pengembangan Potensi Wilayah dan Pengentasan Kemiskinan, Pengembangan CSAR, Sanitasi dan Air Bersih, serta Pengelolaan Lingkungan.

Selain itu, PDPM ITS sendiri kini terbagi menjadi beberapa divisi. Diantaranya adalah Koordinator Lapangan, Supervisor, Surveyor, Validator, Entrior, Pembuat Database, dan Pengolah Data. "Seluruh peserta pelatihan surveyor 2014 ini bisa memilih bagian yang bisa dimasukinya. Biasanya, mahasiswa semester akhir atau alumni yang memiliki banyak waktu akan memilih menjadi surveyor," ujar Koordinator PDPM ITS, Dr Sutikno MSi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penawaran untuk bisa menjadi seorang surveyor akan ditawarkan kepada peserta pelatihan yang memiliki skor pada kategori banyak. “Setiap peserta memiliki skor masing-masing, dilihat dari aktif tidaknya mereka di forum atau melalui kuisioner yang telah mereka isi,” ujar Sutikno. Tidak sembarang orang mendapat tawaran survei, Sutikno menegaskan karena loyalitas diperlukan dan hanya orang-orang tertentu yang memiliki nilai loyalitas tinggi.

Tak lupa, ia juga menyebutkan para peserta tak hanya tampak dari kalangan mahasiswa ITS saja, tak sedikit alumni ITS dan mahasiswa PENS yang turut andil dalam pelatihan ini. Memang, pelatihan ini diperuntukkan bagi umum, akan tetapi tidak sembarang institusi yang bisa turut andil dalam pelatihan. "Sebenarnya ada 80 pelamar dari berbagai institusi, namun hanya ada 60 peserta yang beruntung mengikuti pelatihan ini. Beberapa dari institusi lain yang notabene tak berkaitan sama sekali dengan ITS, kita tolak," ujar Sutikno. (oti/man)

Berita Terkait