Mengusung tema Harmonisasi Budaya Dalam Kemegahan Indonesia, tak heran bila ITS Expo kali ini mengundang berbagai band etnik dari berbagai daerah. Diantaranya adalah band jebolan Saung Angklung Udjo, Babendjo dan gitaris yang terkenal hingga ke mancanegara, I wayan Balawan. Tak ayal, keduanya juga didukung oleh penampilan Batuan Etnic Fusion serta Sebul Gesek Orchestra.
Pertunjukkan malam itu dimulai ketika Babendjo mulai menaiki panggung utama. Band yang menggunakan gabungan antara instrumen klasik khas Sunda dan modern ini sukses menyihir kerumunan pengunjung yang mengikuti penutupan ITS Expo 2014. Kehebohan pun terjadi ketika Putri Cikalia Nur Diana, vokalis band Babendjo melemparkan album mereka ke arah penonton yang mampu menjawab pertanyaannya. Tak tanggung-tanggung, sebanyak sebelas album pun jatuh ke tangan penonton yang beruntung.
Tak hanya itu, Babendjo juga menyanyikan tujuh lagu populer yang diaransemen dengan musik etnik Indonesia yang menambah keunikan band asal Bandung ini. Contohnya saja lagu berjudul Hey Jude, Corazon Espina dan Daylight yang dipopulerkan oleh grup band ternama, Maroon 5. Bahkan, lagu Grenade yang ditembangkan oleh penyanyi asal Amerika, Bruno Mars pun mengakhiri penampilan Babendjo dengan meriah.
Belum usai kemeriahan yang dibawakan oleh Babendjo, kali ini Balawan diiringi Batuan Ethnic Fusion membawa suasana santai kembali ke atas panggung. Paduan antara gitar elektrik Balawan dan gamelan khas Bali dari Batuan Etchnic Fusion seakan membawa eksotisme pulau Dewata ke panggung ITS Expo 2014 malam itu. Aksi komikal Balawan dengan instrumen gitar berleher double-nya pun sanggup mengundang tawa penonton yang menyeruak di sudut-sudut gedung berlantai tiga itu.
Namun, lagi-lagi penonton harus dikejutkan ketika Sebul Gesek Orchestra dan Babendjo kembali naik ke atas panggung. Riuh sorak penonton pun tak dapat terbendung ketika Master Of Ceremony (MC) ITS Expo 2014 mengumumkan bahwa akan tampil kolaborasi antara Babendjo, Balawan, Batuan Etnic Fusion dan Sebul Gesek Orchestra dalam satu panggung utama.
Penampilan kolaborasi itulah yang membawa euforia malam penutupan ITS Expo sampai ke puncaknya. Gabungan yang apik dari musik klasik, etnik khlas sunda, gamelan Bali dan musik modern pun dibawakan saat menyanyikan lagu berjudul Ekspresikan Diri dan lagu nasional Indonesia Dari Sabang Sampai Merauke ciptaan R Soerardjo itu. Lagu tersebut sekaligus menutup secara resmi gelaran tahunan yang dilaksanakan selama lima hari sejak Senin (28/4).
Musik Etnik Indonesia Tak Ketinggalan Zaman
Vokalis Babendjo yang akrab disapa Cika ini mengaku terkejut dengan respon pengunjung ITS Expo yang luar biasa akan penampilan band etnik malam itu. Dengan penampilan Babendjo, Balawan dan bintang tamu yang lain, Cika berharap agar generasi muda mampu terinspirasi untuk terus melestarikan kebudayaan khas Indonesia, khusunya di bidang musik etnik.
Lagu-lagu modern yang diaransemen dengan musik etnik Indonesia juga merupakan bentuk pendekatan kepada kaum muda. Hal itu karena mereka menyadari bahwa band etnik belum populer di pasar musik Indonesia saat ini. "Dengan penampilan kami, kami ingin menunjukkan kalau musik tradisional Indonesia tidak ketinggalan zaman," pungkasnya. (gol/man)
Surabaya, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi meluncurkan
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi