ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
24 Maret 2014, 20:03

Sampan 8, Kaji SDM RI Untuk AEC

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara yang dihelat oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan (Himatekpal) ITS ini mengusung tema Pengembangan SDM Pada Industri Perkapalan dan Sarana Lepas Pantai Untuk Menyongsong AEC 2015. Nabiel Mufti, ketua pelaksana, menjelaskan tema tersebut dipilih untuk menegaskan bahwa AEC 2015 sudah di depan mata. Oleh karena itu, SDM asal Indonesia mau tidak mau harus bisa meningkatkan kualitasnya. ”Terutama dalam segi berkomunikasi dalam bahasa Inggris,” terang mahasiswa yang akrap disapa Nabiel ini.

Lebih lanjut, beberapa pemateri yang berkompeten di bidangnya pun turut dihadirkan. Selain Ir Tjahjono Roesdianto, terdapat Drs Bagus Marijanto MA, Direktur Utama Bina Pemagangan, dan perwakilan Direktorat Jenderal Binalattas serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transportasi RI. Adapun Drs Heri Bagus yang didapuk sebagai perwakilan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dikmenjur) dan Immananuel T Hamonangan Silitonga, Kasubdit Industri Perkapalan, perwakilan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur dan Kementerian Perindustrian RI.

Tjahjono menjelaskan bahwa telah terjadi peningkatan armada nasional dari 6.401 unit pada tahun 2005 menjadi sebanyak 13.000 unit kapal pada awal tahun 2014. Hal ini menunjukan bahwa harus disadari bila Indonesia adalah negara maritim. Selain itu, banyak juga ditemukan sumur-sumur minyak baru di daerah laut Indonesia bagian timur, yang artinya semua itu juga membutuhkan kapal untuk mempermudah proses distribusi. ”Semua itulah yang menjadi peluang besar bagi lulusan sarjana Indonesia khususnya di bidang kelautan,” terang alumni Jurusan Teknik Perkapalan ITS ini.

Namun Tjahjono sedikit khawatir bilamana Indonesia menjadi ladang emas bagi para tenaga kerja asing apabila kualitas SDM-nya kalah bersaing saat AEC 2015 dimulai. ”Tapi, jika mereka siap, AEC 2015 bukanlah suatu ancaman,” tegas Tjahjono.

Senada dengan Tjahjono, Bagus Marijanto menjelaskan bahwa kualitas etos kerja SDM Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan-perusahan asing yang mengagumi kinerja mereka (SDM Indonesia, red). Bahkan, tidak sedikit dari perusahaan asing tersebut yang menyayangkan apalabila terdapat tenaga ahli Indonesia yang ingin kembali mengabdi ke tanah airnya.

Di akhir, Rais Fikry, salah satu peserta mengaku termotivasi setelah mengikuti gelaran ini. Ia menuturkan bahwa AEC 2015 memiliki dampak yang baik jika dilihat dari perspektif positif. Dengan adanya hal tersebut, SDM Indonesia akan berusaha secara maksimal untuk meningkatkan kualitasnya agar tidak tergilas oleh arus. ”Indonesai sangat berpotensi dan layak untuk bersaing di tingkat Internasional,” tutup mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS ini. (ao/man)

Berita Terkait