ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
22 Maret 2014, 19:03

TPKH, Harmonikan Sosial dan Religi Melalui Seni

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dibuka dengan pertunjukan Baleganjur (pertunjukan perkusi khas Bali,red), malam seni TPKH kali ini dapat memaku perhatian pengunjung ke panggung hingga akhir pertunjukan. Acara pun semakin meriah ketika Walikota Surabaya,  Ir Tri Risma Harini MT juga hadir untuk memberikan sambutannya dan menyaksikan festival TPKH sebelum pamit untuk menyambut kedatangan Presiden RI,Dr H Susilo Bambang Yudhoyono di Balai Kota Surabaya.

Berbeda dengan tahun lalu, kali ini TPKH Festival terbuka untuk khalayak umum. Berbagai pertunjukan seni pun memanjakan mata dan telinga pengunjung. Mulai dari seni pertunjukan khas Bali seperti Barong, seni tari, etniskustik (etnis akustik,red) hingga operet Kini Berseri yang menjuarai kompetisi ITS Mencari Bakat November lalu.

Ketua TPKH ITS, Prof I Ketut Aria Pria Utama Ir Msc CEeng FRINA mengungkapkan acara ini diadakan untuk beberapa tujuan. Tujuan pertama adalah untuk meningkatkan spiritualitas mahasiswa TPKH. Menurut dosen Teknik Perkapalan ini kesenian merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan Agama Hindu. Dengan seni pula maka ajaran agama dapat dipelajari dengan lebih mudah.

Tujuan kedua adalah untuk mempersatukan budaya Indonesia. "Mahasiswa Hindu di ITS tidak hanya berasal dari Bali, maka dari itu kesenian yang ditampilkan juga bukan hanya kesenian khas Bali saja,"  ungkap Aria. Maka dari itu, meskipun didominasi oleh dekorasi dan pertunjukkan khas Pulau Dewata, ada pula pertunjukkan yang menunjukkan keragaman budaya Indonesia lainnya. Seperti etnikustik, band akustik asal Jurusan Material Metalurgi yang membawakan lagu dari berbagai Daerah Indonesia seperti Manuk Dadali dan Es Lilin.

Tujuan ketiga adalah untuk mempererat kerukunan antar agama di lingkup ITS. Hal itu terlihat dari banyaknya pengunjung festival yang bukan penganut agama Hindu. Hal itu yang kemudian mendapat apresiasi dari wali kota Surabaya."Tidak ada hal yang kental di Surabaya, kecuali persatuannya," ungkap Risma dalam sambutannya. Maka dari itu Risma mengapresiasi TPKH festival dan berharap acara ini dapat memperkuat persatuan berbagai agama maupun etnis di Surabaya.

Pasca acara TPKH Festival, juga akan diadakan acara bakti sosial di Mojosari. Semua keuntungan bersih dari acara TPKH festival ini akan disumbangkan dalam bakti sosial tersebut. (gol)

Berita Terkait