Bowo Teguh, Komandan regu Satuan Keamanan Kampus (SKK) ITS mengatakan bahwa kali ini para pedagang dibolehkan untuk berdagang di halaman Grha. Hal ini disebabkan karena masih terdapat banyak ruang kosong di parkiran tempat pelaksanaan prosesi wisuda tersebut. "Kali ini kita sengaja tidak menutup jalan raya, karena tempat parkir di dalam masih banyak yang kosong. Itu bisa ditempati oleh penjual," ujarnya.
Jumlah wisudawan yang tak terlalu besar menjadi alasan utama SKK berani mengambil keputusan tersebut. "Hari ini jumlah wisudawan hanya 600-an. Situasi juga sangat memungkinkan untuk mengizinkan mereka masuk ke dalam," imbuh Bowo. Namun, ia tetap berharap agar para pedangan tetap mematuhi aturan dan tidak menggangu jalannya proses wisuda.
Tak hanya itu, pemindahan ini juga bisa mengurangi lamanya kemacetan di jalan raya. Kemacetan hanya akan terjadi saat adanya sabutan dari mahasiswa. Itu pun tidak berlangsung lama. Pasalnya, yang menjalani proses wisuda di hari Sabtu (15/3) ini tidak terlalu besar. Diantaranya mahasiswa dari Fakultas Teknologi Industri (FTI), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). "Jalan akan kita tutup saat ada arak-arakan dari mahasiswa," imbuh Bowo.
Sementara itu, Nik, salah satu penjual bakso mengatakan bahwa dirinya justru mengaku lebih senang jika tempat berjualan berada di dalam area kampus. "Kalau di sini lebih dekat, jadi banyak orang yang mampir untuk beli," tuturnya.
Pagi harinya, ia bersama pedagang-pedagang yang lain sudah memasang berbagai keperluan dagangnya di jalan raya. Bahkan diantara mereka juga sudah banyak yang siap menjualkan dagangannya. ‘Tapi kita disuruh pindah, ya kita nurut saja dengan yang punya tempat," ujarnya sambil tersenyum.
Seperti yang diketahui, wisuda bukan hanya menjadi momen spesial bagi para wisudawan saja. Akan tetapi juga para pedagang yang mencoba mengais rezeki. Tak hanya penjual makanan dan minuman saja, di beberapa sudut juga terlihat beberapa orang yang menjual boneka dan bunga buat kenang-kenangan wisuda. "Untuk wisuda tahun depan harapannya tetap bisa berjualan di dalam, karena gak ganggu jalan juga," pungkas Nik. (guh/sha)