OSSPEN merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affair (CSS MoRA) ITS. Organisasi penerima beasiswa dari Kementerian Agama ini telah menyelenggarakan perhelatan akbar bagi para santri sejak 2011. Kompetisi ini memang sengaja dikhususkan bagi siswa SD, SMP, dan SMA yang berdiri di bawah naungan pesantren.
Ksatria Mustari Ishaq, ketua panitia OSSPEN 2014 mengatakan, OSSPEN merupakan ajang adu kecerdasan dan kreativitas bagi para santri. ”Melalui acara ini kami ingin pesantren memiliki keseimbangan dalam bidang agama, sains dan seni. Tidak hanya pandai agama saja,” ujarnya. Sehingga, pesantren mampu memberikan kontribusi dan warna dalam dunia pendidikan.
Mengangkat tema Smart, Spirited and Scenic Competition for The Next Generation of Indonesian Santri, acara yang diselenggarakan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITS ini dibagi menjadi tiga domain kegiatan. Di antaranya Olimpiade Sains, yang dikhususkan untuk bidang Matematika dan Fisika. Kemudin Musabaqah Fununil Islam (MFI) yang merupakan bidang kesenian. Serta penampilan produk karya mahasiswa ITS melalui Gelar Karya Mahasiswa (GKM).
Mahasiswa yang akrab disapa Isat ini menjelaskan, Matematika dan Fisika dipilih karena kedua bidang tersebut menjadi dasar keilmuan di dunia teknik. Sehingga ia berharap dengan menguasai bidang tersebut, kelak santri mampu menggenggam sains dan teknologi.
Olimpiade ini sendiri mampu menarik minat 352 tim dari enam provinsi di Indonesia. Seleksinya dihelat di beberapa pesantren yang tersebar di 14 regional. ”Kami akan mengambil lima tim untuk presentasi di babak final,” ujar mahasiswa jurusan Teknik Mesin itu.
Adapun MFI terdiri dari enam cabang lomba. Yakni khutbah billughah al-arabiyah (pidato bahasa arab, red), khutbah billughah al-injiliziyah (pidato bahasa inggris, red), Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musbaqah Tartilil Quran (MTarQ), Musabaqah Qiroatil Kutub (baca kitab, red) dan kaligrafi arab. Keenam cabang lomba tersebut mampu menyerap 332 peserta.
Selain menanamkan semangat berkarya bagi santri, OSSPEN juga menyediakan sarana mengasah kreativitas mahasiswa anggota CSS MoRA melalui GKM. Mahasiswa asal Sukabumi ini menambahkan, GKM merupakan ekspo hasil penelitian atau koleksi laboratorium yang ada di ITS. ”Ekspo ini juga berfungsi menarik minat santri terhadap ITS. Terbukti banyak yang antusias,” pungkasnya. (mis/ali)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung