FORSIMMPAS adalah salah satu forum bentukan mahasiswa pascasarjana ITS sebagai wadah untuk kepentingan riset dan memperdalam ilmu agama. Kali ini, FORSIMMPAS mengundang Prof Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA sebagai pembicara.

Dalam forum penyambutan mahasiswa baru ini, Daniel berbagi tentang pengalamannya selama ia menempuh pendidikan hingga meraih gelar profesor. Tak hanya itu, ia juga memberi strategi menarik mengenai pembuatan tesis dan disertasi kepada para peserta.

Baginya, dalam menempuh pendidikan tinggi tingkat S2 dan S3, para mahasiswa harus memiliki strategi khusus agar efisiensi waktu dan biaya dapat tercapai. "Jika mereka tidak memiliki strategi, waktu kelulusan mereka akan menjadi lebih panjang," ujarnya.

Daniel menuturkan bahwa strategi yang harus dimiliki mahasiswa adalah proses belajar yang terstruktur, menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain terutama dosen, dan melatih kemampuan bahasa asing. Selain itu, mereka juga harus belajar untuk menciptakan inovasi baru dalam karya tesis maupun disertasi.

Menurut Daniel, inovasi yang diciptakan harus mengarah ke kondisi kekinian Indonesia. "Kini Indonesia sedang mengalami krisis energi, dan saya harap kondisi ini bisa menjadi acuan," jelasnya. Selain bidang energi dosen Jurusan Teknik Kelautan ITS ini juga menekankan mengenai pengembangan ke arah sistem ekonomi.  

Melalui forum ini, Daniel berharap nantinya para peserta bisa membuat tesis maupun disertasi dengan topik yang baik. Sehingga bisa langsung diterapkan di dunia industri maupun masyarakat. "Kalau bisa membuat teknologi baru, mereka harus menggunakan prinsip zero wasted dan energi terbarukan," tambahnya.

Forum silaturahmi ini juga mendapat tanggapan positif dari para peserta. "Saya sangat senang mengikuti acara ini karena saya bisa mendapat banyak pengalaman," ungkap Anita Diah Pahlevi, peserta asal Bondowoso. Baginya, acara seperti ini harus sering dilakukan karena banyak mahasiswa rantau yang masih kurang berpengalaman dalam riset. (pus/ali)