ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
27 Februari 2014, 21:02

Banyak Kapal Indonesia di Bawah Standar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait marine surveyor pada seluruh elemen yang bergerak di bidang maritim. Utamanya bagi pelaku perusahaan pelayaran. "Dengan pelatihan ini, akan ada pengetahuan-pengetahuan baru saat mereka melakukan pengecekan pada sebuah kapal," ujar Achmad Firdaus, salah satu panitia.

Ia mengatakan, pelatihan ini memang sangat penting diberikan. Pasalnya, kebanyakan surveyor (pelaku survei, red) masih belum begitu paham mengenai keselamatan kapal. Sementara itu setiap perusahaan tentu memiliki owner surveyor yang akan mendampingi surveyor dari biro klasifikasi dalam melakukan pemeriksaan kapal.

Marine surveyor merupakan seseorang dengan keahlian dan kompetensi di bidang sarana transportasi laut. Sehingga ia memenuhi syarat untuk memeriksa dan melaporkan tentang fakta  yang jelas dan keadaan selama survei di kapal. Sedangkan survei untuk membantu  dunia perdagangan dalam menyelenggarakan kegiatannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah disetujui bersama.

Dalam pelatihan ini, ada beberapa hal utama yang dibahas. Antara lain, mandatory, statutory, dan kegiatan survei sendiri. Mandatory survey adalah survei yang dilaksanakan saat pembangunan kapal guna memantau kondisi fisik kapal. Sedangkan Statutory Survey adalah survei yang dilaksanakan saat docking kapal guna mengawasi kondisi layak operasi bagi kapal terkait penjaminan keselamatan pelayaran.

Dengan pelatihan ini, diharapkan pelaku pelayaran lebih paham tentang marine surveyor. "Karena hingga saat ini, kapal-kapal di Indonesia masih berada di bawah standar," imbuh Firdaus.

Hal senada juga disampaikan oleh Metro, salah satu peserta yang berasal dari Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Gresik. Menurutnya, banyak hal yang ia dapat dari pelatihan ini. Terutama terkait aturan-aturan terbaru yang ada dalam kegiatan survei di kapal. "Hal ini bisa kita implementasikan di lapangan nanti," katanya.

Pelatihan marine surveyor kali ini diberikan oleh Harsono (IMarEST), Ir Hari prastowo MSc (Siskal ITS), dan Ir Bambang Sutomo (BKI). IMarEST bukan hanya kali ini saja menggelar pelatihan di ITS. Sebelumnya mereka bersama Siskal dan BKI juga telah digelar dua pelatihan yang membahas tentang surat menyurat kapak dan International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code. Selanjutnya mereka akan menggelar sosialisasi regulasi terbaru BKI yang akan dilaksanakan pada Senin (17/3) mendatang. (guh/nir)

Berita Terkait