KM ITS dan PENS di bawah naungan PMI mengunjungi beberapa posko di salah satu titik pengungsian bencana, yaitu di daerah Kabupaten Kediri. Keberangkatan 16 relawan sejak Senin hingga hari Jumat ini didasarkan pada surat undangan relawan yang ditujukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) untuk KM ITS. Mereka diminta untuk mengunjungi titik pengungsian di daerah terparah korban bencana, Kabupaten Kediri.
Kunjungan lima hari tim KM ITS dan PENS ini tentu menjadi pekerjaan yang tak mudah bagi mahasiswa sekalipun. Yunus Zarkati, Menteri Sosial Masyarakat (Mensosmas) BEM ITS juga mengisahkan kegiatannya di sana. "Pada hari pertama tim dibagi menjadi empat dimana masing-masing dari mereka akan ditempatkan pada posko di desa yang berbeda," jelasnya. Yunus sendiri saat itu berada di posko terberat yaitu di desa Laharpeng yang juga bekerjasama dengan tim Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) dari TNI.
Uang tunai senilai Rp 7,7 juta pun berhasil digalang sebelum mereka tiba di lokasi bencana. Ia menjelaskan dana tersebut dijadikan bekal materi tim dari ITS dan PENS agar dapat memenuhi kebutuhan para korban di sana. "Sekitar 7.700.000 pegangan awal kesana, logistik sudah terdistribusi seluruhnya sesuai dengan target," ujar Yunus.
Sistem pendistribusian sumbangan logistik yang seluruhnya dikumpulkan di posko pusat inilah yang menjadi kendala berikutnya. "Korban banyak yang membutuhkan buku, lalu kami segera sediakan. Kendalanya di sini adalah transportasi untuk penyaluran dari posko pusat ke posko lainnya," terang mahasiswa Jurusan Teknik Kimia ITS ini.
Dampak psikologis para korban yang sedang kacau berhasil mereka tangani karena kesigapan para tim menyediakan segala kebutuhan mereka. Respon positif juga hadir dari para korban seiring semakin membaiknya kondisi mereka sebelum kedatangan relawan hingga ditinggalkan para relawan ITS kemarin. "Kami membantu dan mereka pun memberi kita konsumsi dan makan bersama," paparnya.
Tak lupa, ia juga mengungkapkan saat ini kondisi mereka sudah membaik dikarenakan status Gunung Kelud yang berubah dari awas menjadi siaga. Alhasil, tak sedikit warga yang pada akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Lebih lanjut, pihaknya mengatakan KM ITS akan menindaklanjuti kondisi para korban pasca bencana nantinya. "Urgensitas kita mengirimkan relawan sekarang tidak terlalu besar, minggu depan kita akan balik lagi untuk mendistribusikan logistik pasca bencana," ungkapnya.
Di akhir, Yunus berpesan bahwa kesiapan juga diperlukan tak hanya dari segi niatnya saja melainkan bekal lain yang dapat membantu relawan selama di sana. "Penyaluran kepedulian sosial tidak hanya dengan berkunjung kesana dengan niat yang besar tetapi disertai bekal yang cukup sehingga kita tidak menjadi pengangguran disana," tutupnya. (riz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan