Keluarga Mahasiswa (KM) ITS sendiri merupakan sebuah representasi dari negara yang menganut sistem Trias Politika. Sistem yang berjalan didalamnya pun terdiri dari tiga pembagian kekuasaan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kedudukan ketiga lembaga tersebut masing-masing dipegang oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS, Dewan Perwakilan mahasiswa (DPM) ITS, dan MM ITS.

Dita Ahmeta Ferdiansyah, Ketua DPM ITS menjelaskan bahwa pada pembukaan pendaftaran pertama sebelum diperpanjang terdapat lima orang yang telah mendaftar. Hingga akhirnya pada Kamis (20/2) bertambah satu orang menjadi enam orang pendaftar MM ITS.

Menurut Dita, berdasarkan Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa (KDKM) ITS terdapat 11 orang yang boleh menjabat menjadi MM. Pada periode kepengurusan tahun 2012/2013 MM hanya terdapat tiga orang. Untungnya, saat ini telah ada enam mahasiswa yang mendaftar.

”Peran dan fungsi MM sangatlah penting,” terang Dita. Pasalnya, MM ITS yang nantinya akan memutuskan duduk perkara dari suatu masalah yang berada di KM ITS. Misalnya, saat ada kres antara DPM ITS dan BEM ITS, yang menyelesaikan masalah tersebut adalah MM ITS merujuk pada Undang-Undang KM ITS.

Tak hanya itu, Ihsan Yudhatama, Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMTF) menerangkan bahwa keberadaan MM ITS memang masih diperlukan. Pasalnya, ITS masih menganut sistem Trias Polika yang membutuhkan kelengkapan lembaga. ”Jadi harus seimbang,” ujar Ihsan.

Senada dengan Ihsan, Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatektro) ITS, Ismail Marzuki menjelaskan bahwa MM ITS merupakan lembaga yang penting. Namun sayangnya, dari Himatekro dan beberapa himpunan lain belum mengirimkan perwakilannya untuk mendaftar MM ITS.

Setelah proses pendaftaran MM ITS, akan dilaksanakan proses screening hingga Sabtu (22/2). ”Pada Minggu malam (23/2) akan ada pelantikan anggota MM baru, yang dilantik oleh BEM ITS,” imbuh Dita. (ila/sha)