Olimpiade yang digagas sejak tahun 2007 tersebut, menganut sistem silabus di International Biology Olympiad (IBO). Di antaranya meliputi Biologi Molekuler dan Bioteknologi, Anatomi dan Fisiologi Hewan, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Etologi, Biosistematika, serta Ekologi. ”Secara umum mencakup bidang keilmuan di Biologi ITS, seperti Botani, Zoologi, Mikrobiologi dan Bioteknologi, serta Ekologi,” ujar Siti Luthfiyah, ketua panitia BOF VII.
Mahasiswi yang akrab disapa Nivi ini pun menjelaskan beberapa tahapan seleksi yang dilakukan. Seperti baisanya, selesi dimulai pada babak penyisihan, semifinal, dan final. Bedanya, pada olimpiade kali ini babak penyisihan dilakukan dengan sistem online. ”Dengan begitu dapat mempermudah kinerja panitia serta serta mengoptimalkan teknologi yang ada. Karena SDM kita terbatas,” ungkapnya.
Meski demikian, Nivi mengaku bahwa dengan diterapkannya sistem online, masih terdapat beberapa kendala. Salah satunya terkait masalah server. Kurang sempurnanya jaringan di luar jawa mengakibatkan sistem cenderung lambat. Sehingga berpengaruh terhadap pengisian jawaban peserta.
Mahasiswi asal bekasi ini menuturkan bahwa dengan menggunakan sistem online peluang peserta untuk melakukan kecurangan hanya sedikit. Pasalnya, meski tidak diawasi secara langsung peserta akan secara otomatis akan menghabiskan waktu pengerjaan soal bila waktu digunakan untuk menyontek. ”Kami juga memberikan skor penilaian berdasarkan waktu, semakin cepat akan mendapatkan poin plus,” urainya.
Dari babak penyisihan yang diselenggarakan pada Minggu (9/2), didapatkan 80 siswa yang berlaga di semifinal. Peserta yang berhasil lolos tersebut terdiri dari 40 orang siswa SMP dan 40 orang siswa SMA. Peserta yang terpilih pun memiliki tingkat penyebaran yang cukup merata dari beberapa daerah di Indonesia. ”Di semifinal lumayan banyak yang dari luar jawa,” jelas mahasiswi angkatan 2011 tersebut.
Berbeda dengan penyisihan, semifinal pun akhirnya diselenggarakan di Jurusan Biologi FMIPA ITS dengan menggunakan sistem offline. Menurut Nivi, hal ini benar-benar menguji kemampuan siswa secara jujur. ”Di sinilah nanti akan ketahuan, siapa yang benar-benar mengerjakan serius dan siapa yang tidak,” pungkas Nivi. (mis/sha)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan