ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
15 Februari 2014, 00:02

Berbagi Ilmu Dengan Anak Kurang Mampu

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sekolah rakyat ini merupakan salah satu program departemen Sosial Masyarakat (Sosmas) HMTF yang rutin diadakan setiap tahun. Yang dimaksud sekolah rakyat disini merupakan bimbingan belajar yang dilaksanakan mahasiswa untuk siswa Kalisari baik yang sedang bersekolah maupun yang tidak. Jenjang pendidikan siswa yang diajar pun beragam, mulai dari siswa SD hingga SMA.

Rendy Krisnanta Putra, ketua departemen Sosmas mengungkapkan Tujuan dilaksanakannya sekolah rakyat ini adalah untuk mendorong semangat belajar siswa Kalisari. "Kita punya ilmu, jadi kita harus membaginya dengan masyarakat,” ungkap Rendy.
Rendy menjelaskan ada banyak kegiatan lain yang akan dilaksanakan selain mengajar. HMTF juga akan membuatkan perpustakaan mini untuk siswa di daerah Kalisari. Bahkan, rencananya HMTF juga akan menyusun buku buatan sendiri agar dapat mendongkrak semangat belajar siswa. Menurutnya, agar pintar siswa harus rajin membaca. Maka dari itu buku merupakan hal yang sangat penting untuk mendorong kemajuan mereka.
Selain itu, HMTF juga akan mengadakan berbagai kegiatan lainnya seperti mengajari anak- anak tentang seni baik menari maupun menggambar, juga mengadakan percobaan membuat roket air. Kegiatan tersebut dilaksanakan agar proses belajar anak-anak tetap menyenangkan dan tidak monoton.
Pihak yang terlibat dalam bimbingan ini juga berasal dari semua elemen mahasiswa dari semua angkatan. Rendy mengungkapkan akan membuat jadwal piket untuk mengajar di Kalisari, agar semua mahasiswa dapat berkontribusi kepada masyarakat.
H Nurul Waton selaku ketua RT sekaligus ketua Takmir Musholla Al Mu’minun mengaku senang dengan diadakannya acara ini. Sebelum HMTF, Nurul mengungkapkan ITS sudah pernah melakukan pengabdian msayarakat sebanyak dua kali. Meski begitu, kehadiran mahasiswa yang mau melaksanakan bimbingan belajar secara cuma-cuma ini selalu dinanti oleh warga setempat.
Menurut Nurul anak-anak di daerah ini cenderung malas belajar dikarenakan kurangnya tenaga pembimbing. Selama ini, yang bisa belajar dengan baik hanya mereka yang berduit, karena mereka bisa memasukkan anaknya di bimbingan belajar. Maka dari itu kehadiran mahasiswa ITS sebagai pembimbing belajar mereka diharapkan mampu memotivasi anak-anak untuk lebih giat belajar. "Lebih baik lagi apabila anak-anak bisa meniru mahasiswa ITS yang ngajar mereka," pungkas Nurul. (gol)

Berita Terkait