ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
12 Februari 2014, 11:02

Pertahankan Juara, Sapu Angin Diarak Keliling Surabaya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Wajah tim Sapu Angin ITS terlihat sumringah ketika riuh tepuk tangan terdengar memenuhi Bandara Juanda. Gemuruh tepuk tangan tersebut berasal dari segenap sivitas ITS yang telah menunggu kedatangan tim tersebut dari ajang mobil irit bahan bakar yang diadakan di Taman Luneta Manila, Filipina.

Mukhlis Ndoyo Said, Presiden BEM ITS, mengatakan bahwa penyambutan tersebut sengaja dilakukan sebagai bentuk apresiasi ITS terhadap Tim Sapu Angin. ”Meski ada yang menganggap sepele, saya yakin penyambutan ini bisa menjadi bentuk apresiasi, dukungan, dan semangat bagi tim Sapu Angin ITS,” tutur Mukhlis

Penyambutan tersebut tidak berhenti hanya di Bandara Juanda. Sebuah mobil bak terbuka dan dua bus ITS telah disiapkan sebagai sarana arak-arakan mengelilingi kota Surabaya. Didampingi oleh sebuah mobil polisi, arak-arakan tersebut mengambil rute yang dimulai dari Bandara Juanda dan dilanjutkan ke Jalan Darmo kemudian diteruskan hingga kampus ITS.

Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA, beserta beberapa jajaran pimpinan ITS yang telah menunggu di depan Gedung Rektorat ITS serentak tersenyum ketika tim Sapu Angin ITS beserta iring-iringan mulai berdatangan. Tri Yogi mengaku bangga karena Tim Sapu Angin ITS tetap bisa mempertahankan tradisi kemenangannya di ajang mobil irit internasional tersebut. Ia juga berpesan kepada tim Sapu Angin ITS untuk tidak pernah berpuas diri dan berhenti berbenah menuju perbaikan.

Bisa Lebih Baik
Meskipun telah mendapat juara pertama dalam kategori urban concept untuk bahan bakar biodiesel, dosen pembimbing tim Sapu Angin ITS, Ir Witantyo MSc MEng, mengaku hasil tersebut belum maksimal. Pasalnya, perolehan angka konsumsi bahan bakar mobil pada ajang (SEM) kali ini hanya mampu sebesar 151,4 km/l. ”Mobil kami pernah mencapai angka konsumsi bahan bakar sekitar 225 km/l pada ajang Indonesia Eco Marathon Challenge (IEMC),” tambahnya.

Selain itu, diakui Witantyo bahwa arena dan medan yang baru juga merupakan salah satu faktor penyebab kurang maksimalnya perolehan efisiensi mobil Sapu Angin. Berbeda dengan perlombaan yang diadakan di Sepang Malaysia pada tahun sebelumnya, arena di Taman Luneta, Manila Filipina lebih sempit. Namun Witantyo bersama tim tetap optimis dapat mencapai performa yang lebih baik dan mempertahankan gelar juara dalam ajang SEM dan IEMC berikutnya. (ao/izz)

Berita Terkait