Kejadian pencurian itu terjadi pada saat dua penjaga parkir, Rupi’i dan Khoirul Nijaif sedang bertugas melakukan penjagaan di tempat parkir BAAK. Khoirul menjelaskan kronologi kejadian, saat ia sedang mengecek Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) motor yang keluar, tiba-tiba terdapat dua motor yang menerobos keluar lewat pintu masuk.

Sontak, Khoirul meneriaki pengendara yang awalnya dikira adalah mahasiswa yang tidak taat peraturan. Tidak terpikirkan olehnya jika itu adalah pencuri. Ia menjelaskan, pada saat itu ia tidak berani berteriak pencuri dikarenakan mahasiswa juga sering menyerobot keluar melalui pintu masuk. ”Kadang mahasiswa dan karyawan itu suka menyerobot,” ujarnya saat ditemui ITS Online, Sabtu (8/2).

Rupi’i yang saat itu berpatroli di sekitar tempat parkir pun mendengar teriakan itu dan langsung mengejar dua pengendara yang menerobos. Ia langsung mengontak Satuan Keamanan Kampus (SKK) untuk mencegat dua pengendara motor tersebut. Sayangnya, ponsel petugas SKK tidak bisa dihubungi. ”Pencuri benar-benar memanfaatkan kesempatan,” ujarnya dengan nada kesal.

Diperkirakan, pencuri tersebut sudah benar-benar membaca situasi dan kondisi di tempat parkir BAAK. Pasalnya, jika biasanya pengendara motor harus berbelok sedikit untuk keluar, pencuri itu mengambil jalan memutar kearah belakang sehingga dapat langsung lurus keluar. Lebih lagi, saat itu tidak ada pengendara yang masuk ke tempat parkir.

Tidak mau kecolongan untuk yang kesekian kali, tempat parkir BAAK hanya akan membuka satu pintu untuk masuk dan keluar. Khoirul menambahkan, jalan masuk dan keluar tempat parkir akan dipersempit dan pengendara dianjurkan menerapkan kunci ganda untuk menghindari terulangnya pencurian.

Selanjutnya, penjaga parkir pun akan diberi Hand Transmission (HT) untuk mudah berkoordinasi dengan SKK. ”Keamanan tidak bisa dijalankan oleh petugas keamanan saja, tapi kami berusaha melakukan yang terbaik” pungkasnya. (van/ald)