ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
07 Februari 2014, 08:02

WFR, Latih Siswa SMA Membuat Robot

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hafid Haqqu, penanggung jawab WFR 2014 mengatakan, acara ini merupakan salah satu upaya dari Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMTF) ITS dalam persiapan menghadapi Asean Economic Comunity (AEC) 2015. Menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin cepat memaksa setiap negara untuk mampu bersaing dengan negara lainnya. "Karenanya, generasi muda harus tahu tentang pentingnya teknologi untuk menghadapi AEC," tuturnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini WFR tak hanya digelar di kampus perjuangan. HMTF sukses mengadakan WFR di Jabodetabek dengan peserta sebanyak 10 tim yang turut berpartisipasi. Sementara untuk daerah Jawa timur, WFR mampu menarik sebanyak 53 tim. "Setiap tim terdiri dari tiga orang," jelas Hafid.

Dalam pelatihan ini, setiap siswa diberikan pembelajaran tentang bagaimana cara membuat robot line tracer dengan baik dan benar. Meski tak mudah, namun siswa-siswi SMA ini tampak sangat senang dan terus berusaha menyelesaikan robotnya.

Awalnya, mereka diberi pengenalan dasar tentang pembuatan robot. Setelah itu mereka langsung mempraktekkan apa yang telah mereka dapat. "Untuk membuat robot, setiap kelompok dibimbing oleh satu mahasiswa yang menjadi trainer pembuat robot," jelasnya. Trainer ini berasal dari Edjo Team, sebuah tim khusus yang membidangi robot di jurusan Teknik Fisika.

Esok harinya, robot yang dibuat oleh peserta akan dikoreksi panitia. Panitia akan mengoreksi setiap kesalahan yang ada pada robot tersebut. Selanjutnya, hasil koreksi akan disampaikan ke peserta dan direvisi bersama-sama. "Hari kedua kita full koreksi dan revisi sampai benar, karena proses ini merupakan yang paling lama dalam pembuatan robot," tutur mahasiswa angkatan 2012 ini.

Selepas membuat robot, simulasi total pun dihelat di akhir acara. Dikatakan Hafid, simulasi ini merupakan cara mereka untuk mengapresiasi usaha setiap peserta. Setiap tim akan beradu menjadi yang terbaik dalam mini lomba robot line tracer. "Kita juga memberikan penghargaan kepada tim dengan robot yang paling baik," ujarnya.
Hafid pun berharap agar pelatihan ini mampu berdampak positif bagi generasi muda. Sehingga, mereka akan mampu bersaing pada AEC 2015 nanti, terutama dalam dunia robot. ”Minimal mereka tidak akan buta dengan dunia robot," tutup Hafid. (guh/fin)

Berita Terkait