Hafid Haqqu, penanggung jawab WFR 2014 mengatakan, acara ini merupakan salah satu upaya dari Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMTF) ITS dalam persiapan menghadapi Asean Economic Comunity (AEC) 2015. Menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin cepat memaksa setiap negara untuk mampu bersaing dengan negara lainnya. "Karenanya, generasi muda harus tahu tentang pentingnya teknologi untuk menghadapi AEC," tuturnya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini WFR tak hanya digelar di kampus perjuangan. HMTF sukses mengadakan WFR di Jabodetabek dengan peserta sebanyak 10 tim yang turut berpartisipasi. Sementara untuk daerah Jawa timur, WFR mampu menarik sebanyak 53 tim. "Setiap tim terdiri dari tiga orang," jelas Hafid.
Awalnya, mereka diberi pengenalan dasar tentang pembuatan robot. Setelah itu mereka langsung mempraktekkan apa yang telah mereka dapat. "Untuk membuat robot, setiap kelompok dibimbing oleh satu mahasiswa yang menjadi trainer pembuat robot," jelasnya. Trainer ini berasal dari Edjo Team, sebuah tim khusus yang membidangi robot di jurusan Teknik Fisika.
Esok harinya, robot yang dibuat oleh peserta akan dikoreksi panitia. Panitia akan mengoreksi setiap kesalahan yang ada pada robot tersebut. Selanjutnya, hasil koreksi akan disampaikan ke peserta dan direvisi bersama-sama. "Hari kedua kita full koreksi dan revisi sampai benar, karena proses ini merupakan yang paling lama dalam pembuatan robot," tutur mahasiswa angkatan 2012 ini.
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung