ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
07 Februari 2014, 21:02

Rp 20 Miliar, Dana Penelitan Untuk ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Angka tersebut akan semakin bertambah mengingat masih ada beberapa penelitian yang belum diumumkan. Sedikitnya, terdapat tiga program hibah yang telah diberikan untuk ITS diantaranya Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Intensif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS).

Prof Gamantyo Hendrantoro PhD, sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS menjelaskan untuk program Desentralisasi dan Kompetitif Nasional telah dirampungkan pengirimannya oleh Kemendikbud RI. Ia menyebutkan, Desentralisasi merupakan dana BOPTN yang ditujukan bagi bidang penelitian dan Pengmas.

Lebih lanjut, ia pun menerangkan bahwa dari Rp 20 Miliar dana yang didapat, sebesar Rp 1 Miliar dan Rp 2 Miliar akan dianggarkan untuk pembiayaan insentif publikasi jurnal dan Pengmas ITS. Diungkapkannya, terdapat pula beberapa anggaran tambahan untuk program khusus Mobil Listrik Nasional dan Biomedical Engineering dari Kemendikbud RI yang belum diketahui berapa anggarannya.

Kemudian, untuk program kedua yaitu Kompetitif Nasional adalah kompetisi untuk mendapatkan dana penelitian skala nasional. Berbeda dengan program pertama, program ini mendorong dosen-dosen di ITS untuk berkompetisi secara nasional dengan dosen asal PTN lain di Indonesia. ”Untuk program ini, ITS mendapat dana sebesar Rp 4 Miliar dengan rincian Rp 500 juta diantaranya digunakan untuk bidang Pengmas,” ujar dosen Jurusan Teknik Elektro ITS ini.

Sementara itu, untuk program INSINAS, ITS mendapatkan dana hibah sebesar Rp 3,9 Miliar. Dikatakan Gamantyo, dari tujuh penelitian yang didanai, empat diantaranya bersifat konsorsium. Konsorsium sendiri merupakan penelitian atau forum yang melibatkan tiga pihak yakni peneliti, industri, dan pemerintah.

Selain itu, Gamantyo juga menjelaskan karena bersifat konsorsium, penelitian ini bersifat terapan dimana bisa dipandang sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. ”Dalam hal ini masyarakatnya adalah sektor industri,” ucapnya saat ditemui ITS Online, Jumat (7/2).

Lebih lanjut, ia menjelaskan rentang program tersebut berlangsung satu hingga tiga tahun lamanya. Keberlanjutan program ini pun akan terus dipantau dan dievaluasi setiap pertengahan dan akhir tahun melalui LPPM ITS. Jika dirasa dalam kurun waktu satu tahun penelitian sudah dapat menghasilkan penelitian yang mumpuni maka tidak akan dilanjuti di tahun-tahun berikutnya.

Ke depan, Gamantyo pun berharap penelitian yang bersifat terapan akan mendapatkan keberlanjutan dan membawa manfaat bagi masyarakat. Untuk penelitian yang bersifat teoritis, ia berharap hal tersebut dapak berdampak positif bagi pengetahuan berbentuk  publikasi jurnal ilmiah. Tak lupa, ia menyebutkan untuk dosen yang baru bergabung di ITS, akan diberi bekal berupa pelatihan dan dana khusus untuk melakukan penelitian sehingga bisa berkompetisi untuk mendapatkan dana penelitian dalam Kompetitif Nasional. (van/man)

Berita Terkait