ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
04 Februari 2014, 14:02

Desain Ruangan PAUD, Cia Melancong ke Dubai

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Cerita kemenangan kompetisi tersebut bermula dari keikutsertaan Cia, panggilan akrab Ari Suci Rahayu, pada kompetisi yang diadakan oleh salah satu perusahaan cat di Indonesia, Dulux. Melihat pengumuman lomba tersebut, dia pun mengaku sangat tertarik untuk mendaftar karyanya untuk kategori desain interior. 

Namun, karena memang banyak tugas kuliah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, dia baru bisa mengerjakan karyanya tiga hari sebelum deadline pengumpulan berlangsung. "H-1, berkas yang terdiri dari tiga panel ukuran kertas A2 itu baru aku kirim via pos," ujar mahasiswi asli Surabaya ini.
Seminggu berselang, Ia pun mendapat pemberitahuan jika karyanya masuk 30 besar. Sesi presentasi pun dilakukan melalui media panggilan video online – Skype. Diakui Cia, jika rasa deg-deg an sudah menghampirinya sejak awal presentasi. Tetapi, dengan bermodal rasa optimis terhadap karyanya, ia pun berhasil melalui sesi tanya jawab langsung dengan juri kompetisi tersebut dengan baik.
Karya berjudul Interior Design of Saoirse Pre-Oschool Classroom adalah nama perancangan yang ia kirimkan. Karya desain untuk ruangan kelas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tersebut memaparkan ide bagaimana membentuk ruangan kelas PAUD yang berornamen yang juga bisa dijadikan media edukasi bagi anak-anak.
Metode pendidikan pengenalan bangun ia implementasikan dengan membentuk dinding ruangan menjadi miring, jendela yang dibikin bulat, dan jalur tangga yang miring. "Tujuannya biar bisa mengenalkan bentuk-bentuk bangunan seperti persegi, lingkaran, oval, dan segitiga langsung pada anak-anak," jelas Cia.
Tak sampai di situ, dalam visualisasi 3D karyanya, Cia juga menunjukkan permainan tinggi-rendah, luas-sempit, sampai gelap-terang melalui pengaturan fasad dan pencahayaan ruanganya. Hal itu ia lakukan bukan tanpa alasan, yakni memang bertujuan agar bisa mengasah indera perasa dan penglihatan dari anak-anak secara bebas tanpa ada instruksi dari gurunya.
Konsep yang Ia bawakan itu memang sesuai dengan judul karya yang ia ambil, yakni Saoirse. Kata Saoirse sendiri diambil dari bahasa Irlandia yang berarti bebas. Maksudnya, Cia ingin memberikan konsep desain ruangan untuk anak-anak yang bernuansa bebas namun tetap mengedukasi. 
"Dalam usia anak-anak seperti itu, bermain sambil belajar bisa meningkatkan daya eksplorasi mereka, makanya bisa jadi metode yang tepat untuk proses pembelajarannya," tutur mahasiswi angkatan 2010 ini.
Hadiah dan penghargaan pun akhirnya Cia dapatkan. Mulai dari uang sebesar dua juta rupiah sampai hadiah utama berupa study tour ke Dubai selama lima hari. Cia merupakan wakil tunggal dari kampus yang berada di Jawa Timur.  "Pemenang kategori arsitektur dari kampus UI, Binus dan Universitas Parahyangan, yang Interior dari UGM, Trisakti, dan saya dari ITS," jelasnya. Tak hanya itu, Cia juga ternyata satu-satunya perempuan sendiri di antara enam pemenang kompetisi tersebut.

Selama Tour ke Dubai-Abu Dhabi, Ia mengaku banyak diajak berkunjung ke bangunan-bangunan megah dan berinterior luxury macam Burj Khalifah, Burj Al-Arab, Riviera Hotel, The Dubai Mall hingga Dubai Museum. "Senang sekali, karena memang kesempatan seperti ini tak semua orang bisa merasakannya. Jalan-jalan bareng dengan ahli arsitek dan desainer yang sekaligus bisa saling sharing ilmu," pungkas mahasiswi berambut lurus ini. (akh/izz)

Berita Terkait