ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
31 Januari 2014, 11:01

ITS Kembali Telurkan Doktor Predikat Cumlaude

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hela nafas lega dan riuh tepuk tanggan akhirnya terdengar dalam gedung Teater B saat Eny mendapat predikat tersebut. Saat ditemui usai sidang, Eny pun mengaku tenang selama menjalani proses sidang tersebut. Pasalnya, ia turut ditemani keluarganya yang dapat menenagkan perasaannya disela-sela presentasi. ”Sidang kali ini terasa sangat spesial lantaran  kakak, mertua, suami dan ketiga anak saya hadir menemani,” ucap Eny sembari tersenyum.

Dalam disertasi tersebut, Eny mencoba menganalisa hubungan antara sifat mesin panas klasik dengan mesin panas kuantum. Menurutnya, suatu sistem hidrostatsis memenuhi gas ideal klasik jika sistem tersebut memiliki tekanan sangat rendah. Hal ini dapat dianalogikan dengan situasi fisis partikel kuantum tunggal dalam kotak 1D.

Tak hanya itu, untuk objek penelitian Eny pun mengangkat teori mesin Carnot Kuantum, mesin Otto, Brayton dan diesel kuantum. Menurutnya, dengan penelitiannnya tersebut bisa didapatkan sebuah pengembangan teori thermodinamika untuk mesin panas dengan zona mikroskopis yang mampu meningkatkan efisiensi mesin. ”Namun sayang hasil yang didapat untuk efisiensi mesin panas klasik dengan mesin panas kuantum masih sama,” jelas ibu yang mengaku hobi sekali dengan memasak.  

Penelian  yang ia kerjakan pun tak main-main. Pasalnya, ia rela untuk belajar hingga Spanyol demi menyelesaikan disertasi miliknya tersebut. Uniknya, banyak pengalaman yang ia peroleh selama tinggal beberapa hari di Barcelona untuk dapat bertemu dengan salah satu pakar Fisika Teori.

Agus Purwanto D Sc, Promotor Eny mengaku bangga terhadap gelar yang berhasil diraih. Agus mengatakan bahwa masih sedikit sekali jumlah doktor fisika teori yang dimiliki Indonesia.  ”Jumlahnya hanya berkisar pada angka 20. Bahkan jumlah tersebut lebih sedikit jika dibanding dengan jumlah Badak di Ujung Kulon, sehingga perlu sekali dilestarikan,” canda Agus. (ao/sha)

Berita Terkait