Bertempat di lokasi car free day Taman Bungkul, Surabaya, para aktivis yang berjumlah 20 mahasiswa ini memulai aksinya dengan berorasi. Mereka mengajak masyarakat untuk peduli terhadap korban banjir di Manado. Aksi mereka pun berhasil menarik simpati masyarakat untuk menyedekahkan sebagian rejekinya.

Secara khusus, LDJ dari kampus ITS terpilih sebagai koordinator kegiatan penggalangan dana ini. Berkoordinasi dengan LDJ dari kampus Unair, Unesa, Poltekes Surabaya dan bahkan beberapa kampus dari Madura dan Probolinggo, ITS pun dipercaya untuk mengarahkan kegiatan hari itu.

Nantinya, beberapa uang yang telah terkumpul akan dikirimkan ke lembaga kemanusiaan nasional seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk selanjutkan disalurkan kepada para korban banjir bandang. ”Alhamdulillah kita memang sudah punya link untuk ke lembaga tersebut,” ujar Ilham Azmy, penanggung jawab acara sekaligus Koordinator FSLDK Surabaya.

Ilham mengatakan, meski dana yang terkumpul tidak terlalu banyak, pihaknya tetap bersyukur dan berterimakasih terhadap masyarakat Surabaya. Pasalnya, tidak sedikit dari mereka yang ternyata turut peduli dan mau mengulurkan tangannya untuk membantu meringankan para korban banjir di Manado. Menurutnya, hal itu sesuai dengan esensi utama yang diusung FSLDK dari kegiatan ini. Yakni, menyadarkan masyarakat dan mahasiswa untuk turut peduli dan prihatin terhadap musibah yang terjadi di tanah air.

Selain penggalangan dana, FSLDK juga mebuka layanan cek kesehatan gratis. Cek kesehatan yang diberikan meliputi cek gula darah, tensi, hingga asam urat. ”Untuk alat dan perlengkapan cek kesehatan ini swasembada dari Poltekes Surabaya,” jelas Ketua JMMI ini.

Masriah, salah seorang wanita yang selesai melakukan cek kesehatan mengungkapkan jika kegiatan kolaborasi semacam ini sangat positif dan dapat membantu banyak orang. ”Jarang-jarang bisa cek kesehatan dengan mudah,” pungkas Masriah. (akh/ald)