ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
17 Januari 2014, 02:01

Ciptakan Alat Otomasi Untuk Pengabdian Masyarakat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbekal materi dari mata kuliah Otomasi Industri, berbagai alat otomasi pun berhasil dibuat oleh mahasiswa semester tiga Jurusan TI. Tak tanggung-tanggung, alat yang dipamerkan dalam expo tersebut pun beraneka ragam dan  didesain untuk menyelesaikan masalah di lingkungan sekitar.  

Alat tersebut diantaranya yaitu alat pemeras santan sebagai pengembangan alat yang dibuat oleh Sekolah Menegah Kejuaruan (SMK) 12 Surabaya dan pemotong pisang. Selain itu juga terdapat mesin packaging kerupuk serta sistem papan parkir yang menunjukkan tempat kosong pada parkiran mobil.

Desinta Riani, asisten dosen sekaligus panitia acara mengungkapkan bahwa sebelum membuat alat, mahasiswa memang harus melakukan riset terlebih dahulu. Riset yang dilakukan terdapat tiga kategori. Kategori pertama adalah Usaha Kecil Menengah (UKM),  lingkup TI dan kerjasama dengan SMK dalam membuat alat otomasi. Berdasarkan riset tersebut mahasiswa akan mengidentifikasi masalah di masing-masing kategori, kemudian baru membuat alat yang bisa menyelesaikan masalah terebut

Dalam expo yang juga merupakan final project mata kuliah Otomasi Industri ini dipilih tiga karya terbaik dari masing – masing kategori. Untuk kategori lingkungan TI, Parking Board System menjadi jawaranya, dan di bidang kerjasama dengan SMK ada alat pemeras santan. Selain itu pada kategori UKM dimenangkan oleh alat pengiris tahu yang diciptakan untuk membantu produksi pabrik tahu.

Hafid Dwi Nurjannah, salah satu anggota kelompok alat pengiris tahu mengungkapkan bahwa ia sempat terkejut alatnya terpilih menjadi jawara di kategori UKM. Namun, ia merasa senang karena kerjakerasnya selama dua bulan tidak percuma. Pasalnya, riset yang mereka lakukan yakni di daaerah Pacar Keling. Menurutnya, terdapat hal yang harus diperbaiki terkait kurang efisiennya pengirisan tahu karena dikerjakan secara manual. ”Kami berharap nantinya agar alat pengiris tahu ini dapat dikembangkan agar bisa membantu produksi pabrik tahu di Indonesia,” terang Hafid. (gol/sha)

Berita Terkait