ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
16 Januari 2014, 00:01

ITS Terima Dana INSINAS Sebesar 3,9 Miliar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Prof Gamantyo Hendrantoro PhD, sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menjelaskan bahwa angka tersebut mengungguli jumlah dana yang diterima oleh PT lainnya seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menerima sebesar 3,38 Miliar. Kemudian disusul oleh Universitas Indonesia (UI) sebesar 3,15 Miliar, Institut Pertanian Bogor (IPB) sebesar 2,27 Miliar, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebesar 1,95 Miliar.

Ketujuh dosen yang mendapatkan dana tersebut adalah Prof Dr Heru Setyawan, dan Prof Dr Ir Arief Widjaja MEng, dosen Jurusan Teknik Kimia. Tidak hanya itu, dosen Jurusan Teknik Mesin, Ir Agus Sigit Pramono DEA dan Dr Bambang Sudarmanta ST MT serta Dr Ir Niniek Fajar Puspita MEng, dosen Jurusan D3 Teknik Kimia juga berhasil mendapatkan dana tersebut.

Sementara dari Jurusan Sistem Informasi, Erma Suryani ST MT PhD berhasil mendapatkannya, sedangkan dari Jurusan Teknik Kelautan diraih oleh Prof Ir Mukhtasor MEng PhD. Dikatakan oleh Gamantyo saat ditemui ITS Online, Kamis (16/01), ITS tetap menjadi PT yang memperoleh dana hibah terbanyak, meski mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dengan sembilan dosen peneliti, tahun lalu ITS mendapatkan dana hingga 4,65 Miliar rupiah.

Selain menjadi PT dengan dana hibah terbanyak, ITS juga mendapat predikat penelitian berbasis konsorsium terbanyak. Pasalnya, dari ketujuh program penelitian yang akan dilaksanakan mulai 13 Januari hingga 22 November tahun ini, terdapat empat judul penelitian yang dilakukan dengan berbasis konsorsium.

Konsorsium sendiri merupakan penelitian atau forum yang melibatkan tiga pihak yaitu, peneliti, industri dan pemerintah. Selain itu, Gamantyo juga menjelaskan bahwa hal ini tentu saja memberikan dampak positif terhadap mahasiswa ITS. Sebab, dosen akan melibatkan mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam penelitian miliknya. ”Sehingga, hal ini akan menambah pengetahuan mahasiswa dalam pengaplikasian ilmu yang mereka dapatkan di kelas,” jelas Guru Besar ITS ini.

Gamantyo pun berharap akan ada lebih banyak lagi elemen akademik kampus baik dosen atau mahasisya yang turut berinovasi menciptakan penelitian yang berbasis konsorsium. Sehingga, hasil dari penelitian tersebut tidak hanya berhenti pada tahap prototipe saja. ”Tetapi menjadi sebuah hasil riset yang berorientasi kepada kebutuhan pengguna atau masyarakat luas,” tutup Dosen Jurusan Teknik Elektro tersebut. (ao/fin)

Berita Terkait